SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim, merasa prihtain dengan kondisi Lembaga Permasyarakatan (lapas) Sampit kelas IIB. Sebab, kondisi lapas dinilai yang sudah tidak ideal untuk menampung warga binaan dari beragam latar belakang kasus hukum.
Anggota Komisi I DPRD Kotim Syahbana mengungkapkan, baru-baru ini pihaknya ada melakukan kunjungan ke Lapas tersebut. “Kunjungan kami ke sana melihat kalau kondisi lapas Sampit ini sangat tidak ideal dengan jumlah warga binaan. Satu blok dengan ukuran ruangan begitu kecil diisi oleh dua puluh orang. Tentunya ini sangat tidak ideal lagi untuk di lapas,”ujarnya kemarin.
Syahbana juga mengakui, pemerintah agak kesulitan membantu fasilitas di lapas tersebut. Sebab statusnya bukan instansi di bawah pemerintah daerah setempat. “Mereka kan instansi vertikal, dan pemerintah daerah tentunya sangat berhati-hati nuntuk membantu fasilitas di Lapas. Namun sejatinya harus dibantu karena di situ ternyata penghuninya adalah warga Kotim juga. Jadi prinsip keadilan dalam merasakan anggaran pembangunan juga harus dirasakan oleh mereka,’paparnya politikus Nasdem ini.
Syahbana juga menyebutkan, Lapas pada dasarnya adalah tempat membina warga Kotim yang bermasalah, sehingga perlu dibina dan diberikan pemahaman agar ketika dikembalikan ke masyrakat bisa hidup berdampingan sesuai dengan norma-norma yang ada.
Dirinya juga mengharapkan Pemkab Kotim bisa membantu pihak Lapas tersebut, dengan mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat untuk perbaikan fasilitasnya.
“Juga saya dengar soal tembok di situ sudah mulai rusak. Ini jadi persoalan besar bagi lapas. Di satu sisi warga binaan sudah over kapasitas, bangunan sudah rapuh dan pegawainya juga sedikit,”pungkas Syahbana.(ang/gus)