SAMPIT-Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus meminta agar Pemkab Kotim hingga tahun 2020 ke depan bisa menyelesaikan persoalan kekurangan tenaga medis dan pemerataan guru di semua pelosok di Kotim. Hal ini dirasa sangat penting mengingat persoalan itu sudah terjadi sejak lama.
"Dinas Pendidikan kami harapkan hingga akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini, bisa diselesaikan kekurangan tenaga pendidik. Entah gimana caranya, mau mengangkat tenaga kontrak atau melalui penempatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di pelosok "imbuhnya.
Dia juga menegaskan, kekurangan tenaga medis dan guru memang harus dipetakan secara riil. Ini memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan setiap tahun anggaran, termasuk untuk merekrut tenaga kontrak yang dibayarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim.
"Kekurangan di tenaga medis juga termasuk dokternya. Dinas Kesehatan harus punya strategi dalam menekan persoalan ini. Karena informasinya Kotim masih kekurangan dokter,” ungkap Parimus.
Dia juga berharap agar perusahaan besar swasta (PBS) di Kotim bisa dilibatkan secara langsung untuk menyelesaikan kekurangan tenaga medis dan guru. Sebab lanjutnya, setiap PBS tentunya memiliki klinik atau balai kesehatan. Selain itu PBS mesti juga didorong untuk bisa melayani masyarakat yang membutuhkan jasa medis di lingkungan sekitarnya.
"Klinik di PBS juga diharapkan bisa membantu masyarakat sekitarnya, dan kami tidak mau ada sikap menolak warga sekitar,"tandas Politikus Partai Demokrat ini. (ang/gus)