SAMPIT- Anggota Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh mengatakan, potensi sektor kepelabuhanan di Kotim sangat menjanjikan. Bahkan lanjutnya, peluang itu bisa menjadi pendapatan daerah terbesar dengan pembentukan badan usaha kepelabuhanan. Namun disayangkannya, sejauh ini potensi tersebut belum pernah digali dan belum ada terobosan selain diserahkan kepada pihak Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengelolanya.
”Payung hukum tentang kepelabuhan sudah ada, yakni Perda BUMD tentang kepelabuhanan. Sektor pelabuhan di Kotim ini sangat besar peluangnya untuk dikembangkan, bahkan bisa jadi penghasilan daerah kalau memang bisa dimanfaatkan,"imbuhnya.
Selama ini lanjut Shaleh, kontribusi sektor kepelabuhanan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kotim sangat kecil. Bahkan menurutnya, keberadaan pelabuhan atau terminal khusus milik swasta nyaris sama sekali tidak ada kontribusinya untuk daerah.
"Tersus dan TUKS yang menjamur mestinya harus punya kontribusi bagi daerah, tetapi faktanya tidak ada hasil apa-apa bagi daerah. Yang ada, jalan kita jadi rusak," cetusnya.
Selain itu Shaleh juga mendukung rencana pemerintah yang akan mengembangkan pelabuhan Sampit. Dirinya pun sepakat jika pengembangan pelabuhan ini berdampak kepada kemajuan dan menambah pemasukan daerah.
"Kami sangat mendukung upaya pengembangan pelabuhan di Kotim, bahkan pelabuhan di lepas pantai Ujung Pandaran jika memang bisa dikembangkan akan kami dukung demi kemajuan sektor kepelabuhanan di Kotim ini,"tegasnya.
Shaleh menambahkan, jika rencana itu nantinya benar-benar terwujud, maka daerah sangat diuntungkan karena akan berdampak pada percepatan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan.
"Selama ini yang membuat Kotim ini lebih maju dan hidup dari kabupaten lain adalah sektor pelabuhannya, karena barang dari pelabuhan di Kotim akan didistribusikan ke beberapa kabupaten di Kalteng ini,”pungkasnya.
Menurutnya, untuk mengimbangi pengembangan pelabuhan Sampit tersebut, pemerintah daerah harus menyiapkan infrastruktur seperti jalan yang memadai. Sebab jika tidak, tentunya akan berdampak buruk bagi daerah.(ang/gus)