SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim, Salasiah menilai pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kotim tahun ini berpotensi menimbulkan konflik antar penndukung. Menurutnya, hal itu bisa dihindari apabila Pilkades ditanagni panitia pelaksana yang independent jujur dan adil.
Maka dari itu, Politikus PPP Kotim ini menegaskan agar panitia pelaksana Pilkades harus netral dan tidak memihak kepada salah satu bakal calon kepala desa.
”Tensi pelaksanaan pilkades serentak tahun ini justru berbeda. Di satu sisi minat menjadi kades sangat tinggi, sehingga persaingan juga semakin ketat. Apabila ada sikap keberpihakan dari panitia pelaksana dan itu terlalu terbuka, maka akan menimbulkan konflik,,”Salasiah.
Menurutnya ada beberpa hal yang rawan menjadi pemicu konflik di Pilkades nanti, antara lain yakni persoalan daftar pemilih hingga kepada kredibilitas panita pilkades yang cenderung masih diragukan.
”Yang paling rawan juga ini soal daftar pemilih. Ini nanti ada yang tidak punya KTP di desa itu bisa saja ikut memilih. Nah ini salah satu potensi masalah yang harus diantisipasi penanganannya oleh panitia pelaksana,”imbuh Salasiah.
Selain itu dirinya juga mengharapkan regulasi pelaksanaan Pilkades bisa disosialisasikan dengan baik oleh Pemkab Kotim kepada warga. Begitu juga para bakal calon kades, menurutnya wajib mengetahui aturan main pelaksanaan pilkades tersebut.
”Karena sudah ada perdanya, jadi para calon kepala desa kalau ada yang kurang puas harus menggunakan jalur yang diberikan ruangnya oleh aturan, jangan sampai membuat sekat-sekat di masyrakatnya sendiri yang ujungnya membuat konflik internal di desa,” pungkas Salasiah.(ang/gus)