SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Sabtu, 27 Mei 2017 09:31
Dewan Minta Seluruh Kantor SOPD Gunakan Mebel dari Rotan, Apa Maksudnya?
MELIMPAH: Sumber daya alam berupa hasil hutan seperti rotan masih berlimpah di Kotawaringin Timur.(DOK. USAY NOR RAHMAD/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT-Anggota DPRD Kotim dari Fraksi Partai Demokrat William Novetra, mendorong agar Pemkab Kotim mewajibkan  seluruh  kantor Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD)di bawahnya, agar menggunakan mebel berbahan baku lokal, terutama rotan. Menuurutnya, hal ini untuk memberikan dukungan positif terhadap kerajinan rotan lokal.

”Sekarang, salah satu caranya menampung hasil kerajinan  dan sumber daya lokal  seperti rotan mulai dari kita, warga lokal sendiri yang membeli mebel seperti rotan itu,” ujarnya.

Menurut William, dengan adanya  serapan lokal terhadap produk lokal tersebut, maka otomatis juga akan menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan usaha kerajinan rotan. Dirinya menilai, selama ini para pengrajin rotan lokal kesulitan  memasarkan hasil produksnya. Hal itu juga berdampak, rotan mentah atau rotan basah dari  kalangan petani juga rendah diserap.

”Kalau permintaan  lokal itu tinggi, saya  kira bisa meningkatkan  harga,  dan di sisi itu bisa dilakukan pemerintah untuk membantu petani kita,”tambahnya.

William juga mengatakan,  harga komiditas seperti karet dan rotan, sejauh ini memang seperti bahan permainan. Menurutnya tidak ada harga yang pasti untuk kedua komoditi tersebut, dan sewaktu-watu dalam hitungan jam saja bisa tiba-tiba  anjlok.

”Soal kepastian harga ini  masih jadi masalah berkepanjangan. Pemerintah seakan tidak berdaya mengintervensi harga,  padahal jika pemerintah ketat mengawasi bahkan membntuk satgas khusus, maka  bisa saja menstabilkan harga rotan dan karet  saat ini,”imbuhnya.

William menambahkan, harga  komoditas seperti rotan dan karet memang sulit mengalami peningkatan harga. Bahkan bisa dikatakan  tidak sebanding dengan harga sembako saat ini. ”Bayangkan, sehari mereka hanya dapat hasil Rp 100 ribu,  itu terjadi sejak 5-7 tahun lalu. Sedangkan harga sembako saat ini sudah naik sampai 200 persen,” tandasnya. (ang/gus)

 

 


BACA JUGA

Senin, 07 September 2015 22:26

Excavator Sudah Diincar

<p><strong>SAMPIT &ndash;</strong> Aparat kepolisian berhasil meringkus komplotan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers