SAMPIT-Anggota DPRD Kotim dari Fraksi Partai Demokrat William Novetra, mendorong agar Pemkab Kotim mewajibkan seluruh kantor Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD)di bawahnya, agar menggunakan mebel berbahan baku lokal, terutama rotan. Menuurutnya, hal ini untuk memberikan dukungan positif terhadap kerajinan rotan lokal.
”Sekarang, salah satu caranya menampung hasil kerajinan dan sumber daya lokal seperti rotan mulai dari kita, warga lokal sendiri yang membeli mebel seperti rotan itu,” ujarnya.
Menurut William, dengan adanya serapan lokal terhadap produk lokal tersebut, maka otomatis juga akan menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan usaha kerajinan rotan. Dirinya menilai, selama ini para pengrajin rotan lokal kesulitan memasarkan hasil produksnya. Hal itu juga berdampak, rotan mentah atau rotan basah dari kalangan petani juga rendah diserap.
”Kalau permintaan lokal itu tinggi, saya kira bisa meningkatkan harga, dan di sisi itu bisa dilakukan pemerintah untuk membantu petani kita,”tambahnya.
William juga mengatakan, harga komiditas seperti karet dan rotan, sejauh ini memang seperti bahan permainan. Menurutnya tidak ada harga yang pasti untuk kedua komoditi tersebut, dan sewaktu-watu dalam hitungan jam saja bisa tiba-tiba anjlok.
”Soal kepastian harga ini masih jadi masalah berkepanjangan. Pemerintah seakan tidak berdaya mengintervensi harga, padahal jika pemerintah ketat mengawasi bahkan membntuk satgas khusus, maka bisa saja menstabilkan harga rotan dan karet saat ini,”imbuhnya.
William menambahkan, harga komoditas seperti rotan dan karet memang sulit mengalami peningkatan harga. Bahkan bisa dikatakan tidak sebanding dengan harga sembako saat ini. ”Bayangkan, sehari mereka hanya dapat hasil Rp 100 ribu, itu terjadi sejak 5-7 tahun lalu. Sedangkan harga sembako saat ini sudah naik sampai 200 persen,” tandasnya. (ang/gus)