SAMPIT – Pengelolatempat hiburan malam (THM) di Kotim siap mengikuti kebijakan pemerintah yang meminta agar bisnis tersebut tutup total selama Ramadan. Akan tetapi, Pemkab Kotim diminta adil. Jangan sampai ada THM yang tetap beroperasi dan dibiarkan.

”Kita tidak keberatan kalau memang sudah peraturan, asalkan jangan hanya di tempat kami saja yang tutup. Tempat lain juga harus diperlakukan sama,” kata Suriadi, penggelola THM di Jalan Tjilik Riwut, Jumat (26/5).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kotim Rihel mengatakan, keputusan agar semua THM di Kota Sampit dan sekitarnya harus ditutup selama Ramadan mulai berlaku hari ini, Sabtu (27/5).

”Besok kami akan melakukan patroli keliling kota. Rencana, besok (hari ini) akan diadakan rapat untuk pembentukan tim dari berbagai instasi terkait, termasuk kepolisian dan TNI,” kata Rihel.

Pihaknya berjanji tidak akan tebang pilih menindak THM yang melanggar aturan dan membuat kekacauan di tengah masyarakat. Sebab, dalam aturan sudah jelas. Izin bisa dicabut kerana pelanggaran itu.

”Dalam perda, selama Ramadan dan malam Hari Raya Idul Fitri, kegiatan seperti diskotik, club malam, karaoke, dan sejenisnya diwajibkan tutup. Jika ada yang melanggar, izin THM bisa dicabut oleh instansi yang berwenang,” katanya.

Terkait larangan terhadap usaha rumah makan agar tutup saat siang hari, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Punding mengungkapkan, hal itu belum diputuskan.

”Nanti dalam rapat akan diputuskan, apakah memang dilarang buka sama sekalia atau boleh, dengan catatan menggunakan tenda agar tidak terlalu tampak terlihat,” tandasnya. (mir/ign)