Evandi Djuang
KUALA KURUN – Kalangan DPRD Gunung Mas (Gumas) mengimbau kepada truk pengangkut batu bara dan kelapa sawit, agar dalam tonase angkutannya jangan sampai melebihi berat enam ton, jika melintas di ruas Jalan Tewah-Tumbang Miri.
”Kita mengimbau agar angkutan batu bara dan kelapa sawit yang melintas diruas jalan tersebut, jangan sampai melebihi tonase yakni enam ton,” ucap anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Evandi Djuang saat dibincangi Radar Sampit, Senin (29/5) pagi.
Imbauan tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya saat ini ruas jalan ini tengah dilakukan proses pengerjaan proyek multiyears selama tiga tahun, mulai dari 2015-2017. Perbaikan ruas jalan ini pun menelan dana sebesar Rp 80 miliar, yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gumas.
”Sekarang ini kan tengah dilakukan pengerjaan ruas jalan tersebut. Kalau terus menerus dilintasi oleh kendaraan bermuatan lebih dari enam ton, maka kita khawatirkan pengerjaan itu akan sia-sia, karena jalan akan kembali rusak,” paparnya.
Politikus dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini juga berharap, pihak perusahaan batubara dan kepala sawit bisa mendukung progres pengerjaan ruas jalan tersebut, sehingga program pembangunan Pemkab Gumas itu bisa berjalan dengan baik.
”Tonase enam ton itu, bukan berat angkutan saja, tetapi keseluruhan berat angkutan dengan berat kendaraannya,” tegas dia.
Menurut Evandi, selama ini berat truk yang melintasi ruas jalan tersebut melebihi enam ton. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya titik-titik jalan yang rusak, akibat tidak kuat menahan tonase yang berlebihan tersebut.
”Angkutan dengan tonase seperti inilah yang membuat ruas jalan sudah diperbaiki menjadi cepat rusak,” tandasnya. (arm/gus)
