KUALA KURUN – Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memiliki beragam kebudayaan yang harus terus dilestarikan. Salah satunya ritual sakral bagi umat Hindu Kaharingan yakni tiwah massal, seperti yang baru saja berlangsung di Desa Jalemu Raya, Kecamatan Rungan Barat.
"Dari sisi budaya, acara tiwah massal secara tidak langsung, bisa mengenalkan budaya daerah kita ke dunia luar, dan pastinya akan mendatangkan wisatawan untuk mengetahui pelaksanaan ritual tiwah tersebut,” ucap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Sri Yeni, Minggu (15/9) pagi.
Selain itu, dengan semakin banyaknya wisatawan dari luar negeri yang berdatangan, tentu akan berpengaruh positif bagi peningkatan sektor pariwisata. Ini akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor tersebut.
"Kedatangan wisatawan tersebut, juga harus kita manfaatkan dengan memperkenalkan budaya yang kita miliki, sehingga nanti mereka akan semakin penasaran, dan kembali lagi untuk berkunjung ke daerah ini," ujarnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengakui, akan selalu mendukung setiap kegiatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas, sepanjang itu hal yang positif, bermanfaat, dan membantu masyarakat daerah ini.
"Semua kegiatan positif yang dilakukan oleh Pemkab Gumas akan selalu kami dukung, karena pasti itu juga akan bermanfaat bagi masyarakat kita,” tuturnya.
Untuk membantu tiwah massal di Desa Jalemu Raya, Pemkab Gumas menyalurkan bantuan sebesar kurang lebih Rp 127 juta. Terkait bantuan itu, pihaknya sangat menyambut positif, karena itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap setiap kegiatan keagamaan, salah satunya ritual tiwah bagi umat Hindu Kaharingan.
”Dengan adanya bantuan dari pemerintah, masyarakat pastinya akan merasa terbantu,” pungkas Legislator dari daerah pemilihan (dapil) II mencakup Kecamatan Rungan Hulu, Rungan, Rungan Barat, Manuhing, dan Manuhing Raya ini. (arm/yit)