SAMPIT-Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo j Wibowo mendorong agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer atau kontrak yang terlibat narkoba, mendapatkan sanksi yang tegas. Dirinya mengusulkan, selain diproses sanksi yang pantas adalah pemecatan.
”Saya melihat penggunaan narkoba cenderung tidak ada efek jeranya. Maka dari itu khusus mereka yang statusnya pegawai honor Pemkab atau ASN yang menggunakan narkoba maka lebih baik dipecat. Percuma membiayai mereka yang seperti itu, tentunya dalam bekerja juga akan asal-asalan,”imbuhnya.
Dirinya juga mendukung upaya pemberantasan narkoba yang dilakukan aparat kepolisian Polres Kotim. Apakah itu diinternal ASN hingga kepada pekerja buruh di Perusahaan Besar Swasta (PBS) sekali pun, menurutnya perlu diberlakukan tes urine.
Selain itu di sektor swasta, Handoyo meminta manajemen di PBS perkebunan sawit, agar proaktif mengawasi pekerja mereka, terutama terhadap adanya indikasi penggunaan narkoba.
”Mereka yang menggunakan narkoba di PBS juga harus ditindak oleh manajemennya, karena tumbuh kembang narkoba di Kotim ini gara-gara ada pemakainya. Coba kalau tidak ada pemakai, tentu tidak ada aktivitas transaksi,” ujarnya.
Politikus Demokrat Kotim ini juga meminta agar Pemkab Kotim bekerjasama dengan BNNP Kalteng dan Satnarkoba bisa menggelar tes narkoba di kalangan karyawan PBS kelapa sawit. Biayanya lanjut Handoyo, bisa dibebankan kepada PBS perkebunan yang menggelar tes.
”Karena yang bertanggung jawab soal pemberantasan narkoba bukan hanya polisi, BNNP, organisasi seperti Granat saja, tetapi semuanya bersatu dan bersinergi melawan peredaran narkoba,”pungkas Handoyo.
Selain itu dirinya menduga, salah satu pangsa pasar para bandar narkoba terutama jenis sabu yang menjanjikan adalah karyawan perkebunan sawit. Menurutnya hal itu karena ada anggapan keliru soal penggunaan narkoba yang dianggap bisa memacu kinerja dan memberikan energi.
”Nah pandangan itu yang salah, ada yang bilang kalau menggunakan sabu tidak mengantuk dan meningkatkan daya konsentrasi. Padahal tidak ,”tandas Handoyo.(ang/gus)