PANGKALAN BUN- Menjelang lebaran biasanya jasa penukaran uang kertas nominal kecil akan bermunculan. Masyarakat yang beminat pun, ada yang memilih jalur resmi melalui bank-bank resmi atau pun money changer, hingga jasa penukaran uang di pinggir-pinggir jalan.
Menyikapi hal itu, Kepala Cabang Bank Kalteng Pangkalan Bun A Selanor Wanda mewanti-wanti agar masyarakat lebih bijak dalam memilih tempat penukaran uang. Pasalnya penukaran uang receh di luar lembaga resmi, sangat berisiko.
”Tidak ada jaminan ketepatan akurasi jumlah hitungan uangnya, dan bila menukar di pinggir jalan rawan kriminal, seperti jambret atau bahkan rampok, karena mereka (pelaku kriminal) tahu kita pegang uang banyak,”imbuhnya, Kamis (8/6) pagi.
Selain itu lanjut Selanor, jika menukarkan uang receh baru bukan di tempat resmi, juga sangat awan dengan masuknya uang palsu. Ditambah lagi bila menukarkan uang baru di tempat tak resmi, seperti dipinggir jalan, maka konsumen akan dikenakan tambahan uang jasa.
”Kalau tidak resmi, kemudian ada terselip uang palsu lantas bagaimana kita meminta pertanggungjawabannya. Kalau ke lembaga resmi, akan lebih mudah dan sangat kecil kemungkinan adanya uang palsu,”tegasnya.
Sampai saat ini lanjutnya, Bank Kalteng sebagai bank umum dan juga bank yang mendapatkan kepercayaan sebagai penerima kas titipan bank Indonesia, juga siap menerima penukaran uang receh edisi baru.
”Kita siap, bahkan nanti akan ada yang khusus melayani itu. Namun untuk jumlah pastinya nanti baru minggu depan kita kabarkan,”tandas Selanor Wanda.(sla/gus)