SAMPIT – Kecelakaan di jalur tengkorak kembali terjadi, Rabu (21/6). Sebuah sepeda motor menghantam mobil yang tiba-tiba masuk ke jalan raya dalam satu jalur di Jalan Jendral Sudirman kilometer 2, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Akibatnya, kaki pengendara motor, Samurika, pegawai hotel di Sampit, putus.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB itu sempat menarik banyak perhatian warga dan pengendara yang melintas. Dari kantong celana Samurika yang sudah tak sadarkan diri, ditemukan seluler.
Warga pun menghubungi korban dihubungi, Ubar, yang dalam waktu beberapa menit tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Pemilik mobil berwarna silver dengan nopol KH 8842 FA yang ditabrak Samurika sebelumnya hendak meninggalkan lokasi. Namun, warga sigap dengan mengamankan kunci kendaraan roda empat itu hingga petugas kepolisian tiba.
Unit Laka Lantas Polres Kotim yang tiba di lokasi langsung mengamankan TKP. Korban langsung dibawa menggunakan ambulans menuju rumah sakit.
Ayah korban, Alui, ketika dibincangi Radar Sampit di depan UGD RSUD dr Murjani Sampit menjelaskan, kecelakaan itu berawal ketika anaknya berangkat dari Perumahan Pandawa, Jalan Jendral Sudirman kilometer 4,5 menggunakan sepeda motor warna hitam dengan nopol KH 2650 LG. Dia berniat menjembut tantenya di pasar.
”Di tengah perjalanan ternyata kecelakaan. Saat Samurika melintasi jalan itu, tiba-tiba mobil mendadak masuk ke jalan raya. Mobil tertabrak dan (Samurika) terpental. Tulang kaki kanannya remuk,” jelas Alui.
Kemarin sore, sekitar pukul 15.00 WIB, korban sudah sadarkan diri. Dia sempat disarankan dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya. Namun, Samurika melalui ayahnya menolak kakinya diamputasi.
”Kakinya sudah dijahit. Kita pakai obat kampung (tradisional). Kami minta pemilik mobil dari perusahaan sawit untuk pengobatan sampai sembuh. Tidak lebih,” ujar ayah tiri Samurika ini.
Dua kendaraan dalam kecelakaan tersebut sudah diamankan di Satlantas Polres Kotim. Samurika belum bisa dimintai keterangan lantaran masih merasakan sakit pada kaki kanannya. Remaja yang baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Sampit ini terus berjuang agar kakinya bisa normal kembali. (mir/ign)