SAMPIT – Memasuki H-7 lebaran Idul Fitri, angkutan mudik jalur darat di Terminal Patih Rumbih Sampit, Kotawaringin Timur mengalami peningkatan yang stabil. Setiap harinya, dalam satu kali angkut, bus selalu dipenuhi penumpang, berbeda dnegan hari biasa yang hanya mengangkut belasan penumpang saja.
”Mengalami kenaikan. Hari-hari biasa hanya 12-13, tapi sekarang di masa mudik bertambah, bisa 30-40 penumpang,” ucap Plt UPTD Terminal Patih Rumbih Sampit, I Ketut Seleb, kemarin.
Dirinya menyebutkan, jumlah bus yang ada dipastikan akan mencukupi bagi para masyarakat yang ingin mudik melalui jalur darat menggunakan bis. Sebab pada dasarnya, jumlah penumpang angkuatan darat terbilang tidak begitu tinggi seperti angkutan jalur laut yang jumlahnya ribuan. Itu sebabnya, tidak akan ada kendala dan hambatan dalam prosesnya.
”Untuk Terminal Patih Rumbih selama permudikan ini tidak ada kendala. Arus mudik berjalan lancar dan penumpang terangkut semua, tidak ada yang terlantar. Karena bus yang disiapkan sudah banyak, sementara penumpang tidak sebanyak lonjakan penumpang jalur laut. Terbilang normal,” jelasnya.
Dikatakannya, penumpang bus terminal Patih Rumbih pun kebanyakan merupakan penumpang singgah yang transit dari terminal lain. misalnya dari Pangkalanbun menuju ke Palangkaraya atau Banjarmasin. Jumlah penumpang transit ini, disebutkannya sudah mencapai sekitar 600 orang.
Jumlah penumpang dari Kotim sendiri, lanjut Ketut, bisa dibilang berkurang karena sebelum musim mudik lebaran, masa liburan sekolah sudah dimulai. Sehingga sudah cukup banyak masyarakat yang keluar kota dan daerah lebih dulu. Kebanyakan penumpang yang mudik saat ini, menurutnya merupakan masyarakat yang baru mulai libur.
”Disamping itu libur anak sekolah kan sudah dimulai sejak lama, sekitar 3 minggu yang lalu. Sehingga yang diangkut saat ini hanya tersisa pegawai yang baru libur besok. Makanya tidak membludak penumpangnya, masih dalam jumlah yang bisa kami tangani,” katanya.
Sementara itu, untuk memastikan kesehatan para sopir bus, pihak dinkes dibantu petugas dari Banjarmasin disebutkan telah melakukan tes urine dan kesehatan para sopir bus. Dalam tes ini, tidak ada satupun sopir yang terindikasi menggunakan obat-obatan
”Tidak ada sopir yang terindikasi macam-macam, hanya memang ada sopir yang tensinya cukup tinggi. biasanya memang kalau kelelahan, tensi orang cenderung meningkat. Apalagi sopir yang berkendara jarak jauh dan begadang. Tapi sudah diberi obat dari posko kesehatan yang memang sudah pos di terminal kita,” pungkasnya. (sei/ign)