PANGKALAN BUN - Sesuai dengan prakiraan Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, bahwa musim kemarau masuk pada awal bulan Juli 2017. Namun, pada bulan Juli 2017 ini hujan masih terus berlangsung, dan fenomena itu disebabkan oleh Eddy Circulation.
"Memang benar menurut prakiraan BMKG bahwa kemarau akan masuk pada awal Juli tahun ini," ujar Rangga Setya Pratama, Prakirawan Stasiun BMKG Pangkalan Bun, Minggu (16/7) kepada Radar Pangkalan Bun.
Rangga menjelaskan, mengenai hujan yang masih turun hingga saat ini, pihaknya menganalisis bahwa terdapat pusaran tertutup yang berada di wilayah Pulau Kalimantan yang biasa disebut Eddy Circulation. Sirkulasi ini masih bertahan dalam beberapa hari terkahir yang menyebabkan berkumpulnya uap air yang dibawa angin dari laut Jawa.
"Hujan yang berlangsung biasanya dari intensitas ringan hingga sedang saja," tukasnya.
Dilanjutkannya, hingga hari Minggu (16/7) kemarin pagi, dalam monitor Stasiun BMKG Pangkalan Bun juga terdapat badai Tropis TALAS yang terjadi di dekat wilayah Laut Cina Selatan yang mengarah ke daratan Vietnam, Kamboja dan Thailand.
"Secara tidak langsung ini juga memberikan dampak pada sebagian wilayah Indonesia seperti Kalimantan," cetusnya.
Ditambahkannya, bahwa efek dari Eddy Sirculation menyebabkan hujan seharian walaupun hanya gerimis atau hujan ringan. Sedangkan untuk waktu hujan tersebut fluktuatif tergantung dengan kumpulan uap yang dibawa angin.
"Jadi efek dari eddy ini bisa menyebabkan hujan seharian walau pun cuma gerimis atau hujan ringan,"tandasnya. (jok/gus)