PANGKALAN BUN – Puskesmas Sungai Rangit Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus melakukan upaya perbaikan di segala lini melalui program akreditasi. Pada Rabu (19/7) kemarin, di Puskesmas ini dilakukan survey akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar, Dwi Ratna Soeryandari mengatakan tahun 2017 ini ada enam puskesmas yang diajukan akreditasi yakni Puskesmas, Natai Palingkau, Semanggang, Karang Mulya, Kumai dan Kotawaringin Lama (Kolam) termasuk juga Puskesmas Sungai Rangit ini.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 75 tahun 2014, bahwa pada tahun 2019 semua puskesmas di Indonesia diharapkan sudah terakreditasi termasuk yaGg di Kabupaten Kobar.
”Kita di Kobar ada 18 Puskesmas, tahun 2016 lalu kita sudah ada enam yang terakreditasi. bahkan dalam penilaian dari enam Puskesmas itu ada yang nilainya Paripurna yakni Puskesmas Pangkalan Lada, lainnya ada yang dasar ada yang madya dan utama. Nah tahun 2017 ini kita ajukan enam salah satunya puksesmas Sungai Rangit ini,”terang Ratna.
Seharusnya lanjut Ratna, tahun 2018 ditarget selesai, tetapi masih ada beberapa Puskesmas yang dinilai perlu persiapan yang cukup panjang sehingga ditargetnya 2019 baru bisa tuntas. Menurutnya, jika tahun 2017 sudah masuk enam, maka jumlah yang sudah terakreditasi sebanyak 12 dan sisanya di tahun 2018 akan diajukan tiga Puskesmas dan tiga puskesmasnya lagi di tahun 2019.
Dalam akreditasi ini, pemkab Kobar juga tidak hanya mengejar nilai saja, tetapi juga mempertahankan sekaligus meningkatkan untuk puskesmas yang masih status madya atau dasar ke tingkat lebih tinggi. Dengan harapan, dapat berdampak terhadap maksimalnya pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan Opening meeting survey Akreditasi FKTP di Puskesmas Sungai Rangit ini juga dihadiri wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dan Ketua DPRD Kobar Triyanto . Ahmadi menyampaikan, bahwa untuk dapat mewujudkan Kabupaten Kobar yang sejahtera berkeadilan dan jaya diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan produktif.
Akreditasi Puskesmas ini pun dianggap sebagai langkah untuk menjawab tantangan tersebut , karena melalui akreditasi peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan kinerja Puskesmas distandarkan, baik di kota mau pun di desa
”Pemerintah Kabupaten sangat komitmen dalam upaya mendukung akreditasi ini. Hal ini ditandai dengan menyediakan tenaga kontrak daerah, guna mencukupi SDM di bidang kesehatan. Kemudian juga melakukan pembenahan sarana kesehatan dengan tata grahanya, dan melakukan pengiriman pelatihan pendamping akreditasi,”pungkas Ahmadi Riansyah. (sam/gus)
Syamsudin/Radar Pangkalan Bun
TANAMAN OBAT : Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riasyah saat mengecek tanaman obat keluarga (Toga) di Puskesmas Sungai Rangit, Rabu (19/7).
Puskesmas Sungai Rangit Menuju Akreditasi
PANGKALAN BUN – Puskesmas Sungai Rangit Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus melakukan upaya perbaikan di segala lini melalui program akreditasi. Pada Rabu (19/7) kemarin, di Puskesmas ini dilakukan survey akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kobar, Dwi Ratna Soeryandari mengatakan tahun 2017 ini ada enam puskesmas yang diajukan akreditasi yakni Puskesmas, Natai Palingkau, Semanggang, Karang Mulya, Kumai dan Kotawaringin Lama (Kolam) termasuk juga Puskesmas Sungai Rangit ini.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 75 tahun 2014, bahwa pada tahun 2019 semua puskesmas di Indonesia diharapkan sudah terakreditasi termasuk yaGg di Kabupaten Kobar.
”Kita di Kobar ada 18 Puskesmas, tahun 2016 lalu kita sudah ada enam yang terakreditasi. bahkan dalam penilaian dari enam Puskesmas itu ada yang nilainya Paripurna yakni Puskesmas Pangkalan Lada, lainnya ada yang dasar ada yang madya dan utama. Nah tahun 2017 ini kita ajukan enam salah satunya puksesmas Sungai Rangit ini,”terang Ratna.
Seharusnya lanjut Ratna, tahun 2018 ditarget selesai, tetapi masih ada beberapa Puskesmas yang dinilai perlu persiapan yang cukup panjang sehingga ditargetnya 2019 baru bisa tuntas. Menurutnya, jika tahun 2017 sudah masuk enam, maka jumlah yang sudah terakreditasi sebanyak 12 dan sisanya di tahun 2018 akan diajukan tiga Puskesmas dan tiga puskesmasnya lagi di tahun 2019.
Dalam akreditasi ini, pemkab Kobar juga tidak hanya mengejar nilai saja, tetapi juga mempertahankan sekaligus meningkatkan untuk puskesmas yang masih status madya atau dasar ke tingkat lebih tinggi. Dengan harapan, dapat berdampak terhadap maksimalnya pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan Opening meeting survey Akreditasi FKTP di Puskesmas Sungai Rangit ini juga dihadiri wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah dan Ketua DPRD Kobar Triyanto . Ahmadi menyampaikan, bahwa untuk dapat mewujudkan Kabupaten Kobar yang sejahtera berkeadilan dan jaya diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan produktif.
Akreditasi Puskesmas ini pun dianggap sebagai langkah untuk menjawab tantangan tersebut , karena melalui akreditasi peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dan kinerja Puskesmas distandarkan, baik di kota mau pun di desa
”Pemerintah Kabupaten sangat komitmen dalam upaya mendukung akreditasi ini. Hal ini ditandai dengan menyediakan tenaga kontrak daerah, guna mencukupi SDM di bidang kesehatan. Kemudian juga melakukan pembenahan sarana kesehatan dengan tata grahanya, dan melakukan pengiriman pelatihan pendamping akreditasi,”pungkas Ahmadi Riansyah. (sam/gus)