KUALA KURUN – Meskipun perkembangan pembangunan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berjalan pesat, masyarakat tetap mempertahankan kearifan lokal berupa budaya ritual adat tiwah. Hal itu mendapat respons positif dari kalangan DPRD Gumas.

”Menjaga kearifan lokal tidak hanya sebagai identitas diri, namun juga merupakan wadah bagi masyarakat untuk menjaga tatanan adat istiadat di daerah ini,” kata anggota DPRD Gumas Iswan B Guna, Jumat (21/7).

Menurut dia, ritual tiwah memiliki nilai kebudayaan, bahkan mampu meningkatkan potensi pariwisata daerah. Tidak mengherankan, apabila ada dilaksanakan ritual, banyak wisatawan mancanegara yang rela jauh-jauh datang untuk menyaksikannya.

”Ritual tiwah seperti ini harus kita manfaatkan untuk meningkatkan sektor pariwisata, khususnya di Gumas. Saya melihat potensi itu sangat besar, bahkan jika dimaksimalkan, maka akan membawa dampak positif bagi kemajuan pariwisata kita,” katanya.

Politisi Partai Demokrat ini berharap masyarakat bisa ikut mempromosikan, sehingga mampu menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Dengan demikian, akan berdampak pada pendapatan daerah di bidang pariwisata dan berpotensi menjadi salah satu sumber untuk mendongkrak pemasukan daerah.

”Mari kita bersama-sama mempromosikan ritual tiwah ini. Selain itu, kita juga harus melestarikan kebudayaan serta kearifan lokal di daerah ini,” tandasnya. (arm/ign)