SAMPIT – Hasil rapat yang digelar tim terpadu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kecamatan Baamang menyimpulkan, ada tiga kelurahan dan satu desa yang dianggap rawan.
”Hasil pendeteksian dini di Kecamatan Baamang ini ada tiga kelurahan dan satu desa yang dianggap rawan karhutla saat kemarau panjang," kata Camat Baamang HM Yusransyah usai rapat di pos terpadu, Kamis (27/7).
Adapun kelurahan dan desa yang dimaksud, yakni Kelurahan Baamang Barat, Kelurahan Baamang Hulu, Kelurahan Tanah Mas, dan Desa Tinduk. Di wilayah tersebut merupakan lahan gambut.
”Pendeteksian dini sebagai langkah awal bagaimana nantinya bisa antisipasi. Mengingat pada Agustus mendatang diprediksi telah masuk musim kemarau," kata Yusransyah.
Langkah antisipasi yang perlu disiapkan, menurutnya, melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, melainkan ditebas. Selain itu, peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki tiap kelurahan dan desa serta damkar swadaya masyarakat.
”Peralatan damkar, baik di kelurahan dan desa, intinya sudah siap. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi kebakaran petugas damkar sudah siap siaga," ujar Yusransyah.
Selain itu, mantan Lurah Baamang Tengah ini juga mengimbau masyarakat agar aktif melapor apabila melihat adanya karhutla atau langsung datang ke pos terpadu, yakni di Koramil 1015-09 Baamang.
”Tim terpadu karhutla terdiri dari Kecamatan Baamang, Koramil 1015-09 Baamang, Polsek Baamang, Balakar, Damkar dan Penyelamatan Kotim, Basarnas hingga Menggala Agni," pungkasnya. (fin/ign)