SAMPIT – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotim Muhammad Shaleh meminta Dinas Perhubungan Kotim mengevaluasi kembali sistem kerja lampu lalu lintas. Pasalnya, di setiap persimpangan kerap ditemui lampu yang rusak. Hal itu membuat potensi kecelakaan lalu lintas meningkat.
”Paling sering di daerah Taman Kota Sampit, bundaran, dan daerah HM Arsyad-Ahmad Yani. Tidak jarang ada yang hampir celaka, karena di satu sisi pengendaranya tidak sabar. Ditambah lagi lampu merahnya sering rusak,” kata Shaleh.
Politikus PAN tersebut menambahkan, lampu pengatur lalu lintas sangat berguna. Apalagi pada jam kepadatan lalu lintas sekolah dan perkantoran. Dia mengharapkan ada upaya untuk membenahi sistem lampu merah yang selama ini kadang bergantung penuh daya listrik PLN.
”Kalau memang ada solusi melalui daya tenaga surya ya lebih baik, asalkan kami harapkan lampu merah ini bisa makismal berfungsi di jam-jam padat lalu lintas, seperti pagi hari,” katanya.
Sementara itu, sejumlah pengendara juga mengeluhkan kondisi traffic light yang kerap tidak berfungsi. ”Paling sering dekat taman kota, dekat simpang Jalan HM Arsyad dan Ahmad Yani serta bundaran di sekitar kantor pemkab,” kata Junaidi, salah satu pengendara.
Bagi mereka, lampu lalu lintas sangat berguna. Secara tidak langsung ketika berfungsi biasa, artinya tidak ada lagi kendaraaan yang menerobos. ”Kalau menerobos ada lampu merah dan terjadi kecelakaan, artinya sudah salah dari pengendara itu. Tapi, kalau ada lakalantas akibat lampu merah tidak berfungsi, artinya pemerintah daerah mengabaikan keselamatan masyarakatnya di jalan,” ungkapnya. (ang/ign)