SAMPIT – Kekurangan guru menjadi salah satu kendala dalam pemerataan pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Namun, anggota DPRD Kotim Alexius Esliter mengatakan, kendala sebenarnya bukan pada jumlah guru yang kurang melainkan penempatan guru yang belum merata.
Dan lanjutnya, untuk mempercepat pemerataan guru tersebut harus diimbangi dengan ketersediaan fasilitas pendidikan, terutama bagi para guru.
”Kalau rasio guru sebenarnya sudah hampir mencukupi, tapi penempatannya yang belum merata. Kebanyakan menumpuk di kota, sedangkan di desa ada yang satu sekolah cuma diisi 3 guru,” paparnya saat mendampingi Anggota DPR-RI Asdi Narang mengunjungi beberapa Sekolah Dasar di Sampit, kemarin.
Alex juga menegaskan, permasalahan pendidikan ini sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama. Selain itu, ia menyadari bahwa para guru mempunyai kecenderungan untuk memilih pekerjaan di kota ketimbang di pelosok.
Oleh sebab itu menurutnya, Pemkab khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) harus menemukan solusi agar para guru tidak keberatan atau merasa terbebani ketika ditempatkan di pelosok. Misalnya dengan memberikan fasilitas transportasi dan sarana prasarana, seperti rumah dinas, agar para guru merasa nyaman dan terjamin, ketika bekerja di pelosok desa.
”Kalau sekarang masih kurang. Kalau menempatkan guru di pelosok tapi sarananya tidak ada itu malah akan membebani mereka. Makanya, perlu disiapkan dulu sarana prasarananya, baru dilakukan penempatan. Kami harap Pemkab Kotim melalui Disdik bisa mengatasi hal ini, sehingga pemerataan guru bisa cepat direalisasikan,” pungkas Alexius. (vit/gus)