SAMPIT– Anggota komisi II DPRD Kotim, Roy Lumban Gaol menyampaikan, kondisi pembangunan di Kecamatan Pulau Hanaut masih jauh tertinggal, dan sudah berlangsung lama. Menurutnya ketertinggalan itu disampaikan oleh warga setempat ketika pihaknya melakukan reses di wilayah itu dalam sepekan terakhir. Warga di sana lanjut Roy, merasa dianaktirikan pemerintah dalam hal pembangunan.
”Saya katakan memang Pulau Hauat itu masuk dalam kecamatan yang terisolir dan tertinggal. Bayangkan, kantor camatnya saja direhab terakhir tahun 1987, dan hingga sekarang tidak ada lagi perbaikan serta rehabilitasi untuk kantor itu,”ujarnya kepada Radar Sampit.
Selain itu Roy juga menyampaikan, warga di sana mendesak agar dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, porsi anggaran untuk pembangunan di sana bisa diperhatikan.
”Mereka banyak mengusulkan program fisik, tapi saya tegaskan tidak mungkin dilaksanakan di APBD Perubahan ini, karena waktunya sangat singkat. Maka itu kami wakil rakyat dari dapil I akan semaksimal mungkin memperjuangkan aspirasi dari Pulau Hanaut,” paparnya.
Ditambahkan, wilayah Kecamatan Pulau Hanaut terisolir karena lokasinya berada di seberang Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, dan belum ada akses jalan darat terutama dari wilayah perkotaan yang menjangkau daerah tersebut, sehingga masih mengandalkan akses jalur sungai. (ang/gus)