Lantai dan dinding bangunan dari papan kayu sudah lapuk. Atap jebol sehingga bocor setiap hujan. Itulah kondisi bangunan rumah dinas guru SDN 1 Rangda, Desa Rangda, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
=========
Kepala Desa Rangda Muhammad Umar menyampaikan, kondisi bangunan rumah dinas guru tiga pintu yang sudah tua tersebut tidak tersentuh pemerintah. Padahal, pihaknya sudah pernah mengajukan bangunan kepada dinas terkait namun tidak ada tanggapan.
"Kami mohon perhatian kepada dinas terkait untuk memperhatikan hal ini, dengan kondisi bangunan rumah dinas guru yang mengenaskan tersebut berimbas pada lancarnya proses belajar mengajar di sekolah tersebut," ujar Umar Senin (4/9).
Selain rumah dinas guru, bangunan SDN 1 Rangda juga rusak. Plafon dan dinding lapuk. Sekolah juga tidak memiliki pagar, sehingga pada saat jam istirahat tiba, peserta didik bebas berkeliaran.
Kondisi in diperparah dengan kurangnya tenaga pendidik. SDN 1 Rangda hanya memiliki lima guru, dengan status satu PNS, empat guru honorer.
"Empat guru honorer sering tidak masuk mengajar, sedangkan guru PNS sering mengalami sakit dan hampir mau pensiun," tandasnya.
Umar berharap, SDN 1 Rangda yang hanya memiliki 80 peserta didik ini tentu mendapatkan perhatian dari Pemkab Kobar untuk mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana yang layak dan tenaga guru yang mencukupi. (jok/yit)