PALANGKA RAYA – Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng merespons pernyataan Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail terkait bantuan advokasi kepada Yansen Binti. Tim sembilan bentukan DAD tidak hanya membela Yansen, namun akan melakukan pembelaan terhadap kepentingan masyarakat di Kalteng.

”Tim itu tidak hanya membela satu orang, tetapi masyarakat Kalteng. Untuk hal itu murni urusan pribadi, tidak ada keterlibatannya dengan DAD Kalteng. Di sini lebih kepada melakukan pengawasan terhadap proses hukum yang dijalani Yansen Binti. Jadi, tidak bisa diartikan satu orang,” kata Ketua Tim Sembilan DAD Kalteng Rahmadi G Lentam, Kamis (14/9).

Rahmadi menuturkan, DAD Kalteng tidak ingin ada pelanggaran hak azasi manusia (HAM) terkait pengungkapan kasus pembakaran sekolah. Pihaknya sangat menghormati tahapan dan mekanisme kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

”Jadi, jangan disalahartikan bahwa Tim Sembilan dibentuk semata-mata hanya untuk membela Yansen Binti. Tim ini membela masyarakat Kalteng,” tegasnya.

Menurutnya, Rahmadi Tim Sembilan akan mengkaji, menelaah, dan mencermati semua hal yang sudah terjadi dalam kasus tersebut. DAD Kalteng pun akan tetap berikap netral.

”DAD Kalteng membentuk tim advokasi bertugas mengawal, menganalisis, mengkaji, dan melakukan segala upaya hukum terhadap semua peristiwa yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana yang dapat merugikan DAD. Sekaligus untuk mengawal jalannya proses hukum yang menjunjung tinggi HAM. Inilah yang dilakukan,” jelasnya.

Sementara itu, adik kandung Yansen Binti, Julian Kruschov Binti menegaskan, Yansen dalam kondisi sehat. Kakaknya diperlakukan dengan selama proses penyidikan.

”Kami apresiasi keprofesionalan penyidik saat memeriksa Yansen,” katanya.

Menurut Julian, Yansen tidak pernah mengaku sebagai otak atau aktor intelektual pembakar sekolah di Palangka Raya. Dia meminta masyarakat tidak membuat isu atau statemen yang memojokkan, apalagi belum ada kepastian kebenarannya, karena akan ada proses sesuai aturan hukum.

”Ikuti prosedur saja. Kami berterima kasih kepada Gubernur dan Ketua DAD Kalteng atas bantuan dan perhatian mereka dengan membentu Tim Sembilan untuk mengawal ini. Saya minta doanya agar keadilan dijalankan,” kata pria yang juga seorang dosen ini. (daq/ign)