KUALA PEMBUANG - Sejak adanya rencana penghentian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium (bensi) oleh pemerintah pusat, sepertinya sudah berimbas terhadap ketersediaan premium di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan. Harga premium di tingkat eceran mencapai Rp 10 ribu per liter.
Salah satu penjual BBM di Kuala Pembuang, Hairul mengungkapkan bahwa sudah sebulan terakhir ini untuk mendapatkan premium dari sejumlah pelangsir sangat sulit, pasalnya sekarang antrean untuk mendapatkan premium sangatlah panjang sehingga berdampak terhadap harga jual.
Menurutnya, karena harga beli premium naik di kalangan pelangsir, dirinya terpaksa menaikan harga jual premium yang biasanya hanya Rp 8 ribu per liter, kini dijual Rp 10 ribu per liter.
“Banyak masyarakat Kuala Pembuang yang beralih membeli BBM jenis Pertamax, karena harga jualnya sama seperti premium,” kata Hairul, Jumat (15/9).
Diakuinya, hingga saat ini memang bekeradaan premium masih diminati pengendara, karena ada yang mengaku bahwa kendaraan mereka sudah terbiasa menggunakan bahan bakar premium dan jika menggunakan jenis pertamax kendaraan mereka sedkit bermasalah.
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah untuk mencari solusi masalah tersebut, pasalnya dengan adanya keberadaan APMS di Kuala Pembuang harus bisa dilaksanakan dengan baik untuk masyarakat. (hen/fm)