SAMPIT – Seorang pria asal Banjarmasin yang menetap di Kelurahan Baamang lima tahun terakhir ini bikin resah warga. Pria berinisial AJG itu diduga menyebarkan aliran menyimpang. Kesaksian mantan ‘santrinya’, ajaran pria tersebut dianggap melenceng.

Radar Sampit yang turun ke wilayah sekitar kediaman AJG mendengar sedikitnya 27 warga yang menyampaikan bahwa ajaran AJG diduga menyimpang. Seorang petani sekaligus mantan ”santri” berinisial JY, yang pernah mengikuti pengajian AJG membeberkan bahwa ada beberapa ajaran mantan gurunya yang dianggap melenceng dari ajaran Agama Islam.

Menurutnya, gurunya tersebut sering berkata bahwa ilmu yang dipelajarinya bukan berasal dari Alquran dan Hadits. AJG juga mengklaim dirinya sebagai seorang habib keturunan sahabat Rasul, Ali bin Abi Thalib.

”Dia pernah ngomong ke santri-santri atau pengikutnya yang lain bahwa ilmunya didapat sendiri, bukan dari Alquran dan Hadits. Selain itu, ada beberapa perkataannya yang saya rasa tidak sesuai dengan ajaran Islam,” kata JY menuturkan.

Kasus ajaran menyimpang ini rupanya menarik perhatian para ulama di Sampit. Sebut saja ustaz berinisial HM yang merupakan pengajar di salah satu pondok pesantren di Samuda. HM mengaku mengenal sosok AJG. Sebab, HM pernah mendengar langsung tausiyah AJG. Senada dengan JY, HM juga menilai ‘sang habib’ menyimpang.

”Kalau dikatakan aliran sesat sih belum. Lebih pas bila dikatakan sebagai aliran menyimpang. Karena saya pernah dengar sendiri dari AJG bahwa ilmunya tidak butuh Hadits dan Alquran,” katanya.

Sampai saat ini, AJG masih sering melakukan pengajian di pondoknya yang berada di lantai dua rumahnya. Biasanya dilakukan Kamis malam dan Sabtu malam. Meski dikatakan menyimpang, tetangga AJG tidak pernah merasa terusik. Sebab, pria yang diperkirakan berusia 63 tahun itu tidak pernah mengganggu atau berbuat onar di lingkungan rumahnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri mengaku belum mendapatkan laporan terkait hal itu. Pihaknya mengatakan bahwa akan mendalami laporan aliran menyimpang tersebut sebelum mengambil langkah.

”Belum ada laporan. Coba nanti akan saya beritahu Polsek (Baamang) untuk mengeceknya. Isu seperti itu harus jelas dulu apa dan bagaimana sehingga dibilang sesat atau menyimpang,” ujarnya Jumat (15/9) siang. (rm-83/dwi)