SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Sabtu, 16 September 2017 23:12
Sikapi Hoaks dengan Bijak
Ilustrasi. (net)

Oleh: Agung Iwan )*

Saat ini, saya merasa bahwa sudah banyak sekali berita hoaks yang dibagikan melalui media sosial. Bahkan sepertinya akan lebih mudah untuk mendapatkan berita hoaks daripada berita yang merupakan fakta. Berita hoaks menjadi lebih menarik untuk dibaca karena sifatnya yang kontroversial. Namun, fakta yang terkandung dalam berita hoaks adalah fakta yang dibuat-buat.

Maraknya  peredaran hoaks di media sosial sangat saya rasakan saat kondisi Pilkada 2017 semakin memanas. Tidak main-main, Hoaks yang beredar tersebut merupakan berita bohong ataupun fitnah yang tujuannya saling menjatuhkan satu sama lain dan terus terjadi hingga menjadi perdebatan yang tidak ada akhirnya. Pandangan masyarakat pun dibuat kabur dalam menilai mana yang benar dan mana yang salah.

Kekuatan berita hoaks sebenarnya tergantung dari pembacanya itu sendiri. Terkadang seseorang membagikan berita hoaks karena melihat judulnya yang kontroversial tanpa membaca isinya terlebih dahulu. Akhirnya, berita hoaks tersebut berhasil menjadi trending topic karena dibahas di berbagai daerah meskipun kebenarannya masih diragukan. Oleh karena itu perlu ketahanan informasi dari setiap individu dalam menerima berita-berita yang beredar di media sosial.

Saya melihat bahwa pemerintah telah melakukan pergerakan dalam menanggapi permasalahan berita hoaks ini. Penegakan hukum telah dilakukan dengan mengamankan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan berita hoaks tersebut karena telah melanggar UU ITE.

Namun, itu saja rasanya tidak cukup, karena untuk meminimalisir hoaks, diperlukan kesadaran dari warganet itu sendiri. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah mencanangkan gerakan anti-hoaks di media sosial.

Sebenarnya anti hoaks dapat dimulai dari gerakan tiap individu dalam mengakses berita di media. Hal yang harus diperhatikan agar kita tidak termakan oleh berita hoaks adalah hati-hati dengan judul provokatif. Jika menemukan judul yang dinilai provokatif, cobalah untuk mencari sumber referensi dari media lainnya sebagai pembanding. Yang kedua adalah dengan mencermati alamat situs.

Akan lebih baik jika berita yang kita akses adalah dari website atau sumber yang resmi ataupun tidak diragukan lagi validitasnya. Ketiga adalah memeriksa fakta yang terkandung dalam berita. Budayakan cek, ricek, dan kroscek dalam mencerna informasi agar terhindar dari penyesatan informasi. Keempat yaitu cek keaslian foto.

Tidak jarang hoaks disebarkan dengan memuat foto-foto yang direkayasa sehingga menambah keyakinan pembaca dalam mempercayai berita tersebut. Yang kelima adalah ikut serta dalam grup diskusi anti-hoaks.

Grup ini bermanfaat untuk saling berbagi mengenai berita hoaks yang tersebar, serta saling berbagi pengetahuan tentang media yang menyebarkan berita hoaks. Yang terakhir adalah kita dapat  melaporkan berita hoaks melalui sarana yang tersedia di masing-masing media atau dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Oleh karena itu, marilah untuk bijaksana dalam mencerna berita maupun informasi yang berkembang di media saat ini. Pencegahan penyebaran berita hoaks harus dimulai dari warganet itu sendiri dengan berlaku bijak dan tidak membagikan informasi hoaks ke pihak lain. Berita hoaks harus diperangi agar masyarakat tidak mudah untuk diprovokasi dan akhirnya menyebabkan retaknya persatuan dan kesatuan bangsa. )*Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Politik Universitas Gajah Mada


BACA JUGA

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers