Media sosial sangat mudah membuat orang cepat terkenal. Namun hanya yang kreatif dan konsisten yang akan berkembang dan menghasilkan. Salah satunya Roby, sosok di balik Jelawat tv.
Catatan Oesay, Sampit
Jemari ini begitu lincah mengusap layar gawai. Berselancar di Instagram. Membuka-buka informasi di beranda. Mata tertuju ke salah satu akun. Kini pengikutnya sudah puluhan ribu. Saya sudah mengira sejak awal akun seperti ini pasti akan banyak mengikuti.
Saya pun mengirim pesan langsung ke akun yang bersangkutan. Gayung bersambut, dibalas. Janjian ketemu untuk wawancara disetujui. Kami akhirnya bertemu di salah satu kafe di Jalan S Parman, Sampit, Senin (15/6) siang.
Suasana kafe itu cukup lengang. Hanya sekumpulan ibu-ibu sosialita bermasker yang nongkrong. Dari jauh seorang pria muda melambaikan tangannya ke saya. Setelah mencuci tangan, saya pun langsung menghampirinya.
Pria ini tak asing bagi saya. Beberapa tahun silam dia adalah teman masa kecil. Teman sehobi. Juga teman mencari nafkah; menjadi pedagang kaki lima di sekitaran Taman Kota Sampit.
Tak mudah bagi kami bertemu. Di tengah kesibukannya membuat konten dan di tengah kesibukan saya bekerja jadi kuli.
Tak banyak yang berubah dari pria ini. Tetap memerhatikan penampilan. Kaos oblong berlapis hem tanpa dikancing, dengan masker bergambar logo superhero di leher, membuatnya tampak terlihat bergaya gaul.
Pandemi yang terjadi kini tak membatasinya membuat konten di media sosial. Apalagi baru-baru ini akunnya itu sudah membuat sebuah lomba. Pesertanya ribuan. Ada yang dari Sampit, hingga luar Kalimantan.
Abdul Rabi, akrab disapa Robi, terkenal dengan sebutan Amang Ucup. Kini sudah dua tahun lebih usia akun instagram Jelawat tv yang dikelolanya. Berisi video kocak berbahasa banjar hingga drama-drama pendek romantis ala anak muda.
"Banyak yang mengira Jelawat tv itu akun milik orang Samarinda, Kalimantan Timur, karena di sana ada nama satu kawasan disebut Gang jelawat. Makanya sering saya tegaskan Jelawat tv itu punyanya Sampit," katanya.
Dia juga membantah bahwa nama Amang Ucup terinspirasi dari nama Supian Hadi, salah satu tokoh di daerah itu. Melainkan, berasal dari nama salah seekor kucingnya.
"Bukan. Itu nama kucing saya. Ada videonya di Instagram," kata Robi.
Bermodal gawai atau smartphone untuk pengambilan dan mengedit video, kini Jelawat tv tumbuh dengan berbagai tantangan. Sejumlah bakat ditelurkan dan kini dikenal di masyarakat Sampit. Di antaranya Helen, Si Gendut Aliando, Suci, Amel, Amang Sule dan sekarang yang sedang hits adalah Tyara Della. Kini masing-masing sudah punya pengikut.
Hal ini tak lepas dari tangan hangat Robi dalam mencari talent-talent yang diajaknya berparodi di Jelawat tv. Robi memang mempunyai ketertarikan tersendiri di dunia hiburan. Bahkan semasa kecilnya dia berujar tak akan cocok bekerja dan berbisnis di luar bidang hiburan.
Hal itu juga ditunjukan dari upayanya mengikuti salah satu ajang pencarian bakat bernyanyi yang diadakan salah satu stasiun tv nasional. Jadi pemain band. Hingga pernah menjadi seorang pesulap amatiran. Alhasil, semua berlalu begitu saja.
"Haha itu masa lalu, hingga kini saya sadar bukan di situ bakat saya. Di sinilah (konten instagram) dunia saya," katanya geli mengenang masa lalu.
Diceritakan Robi, Jelawat tv awalnya hanya diisi dengan video-video menirukan suara tokoh. Seperti suara Sopo dan Jarwo. Namun seiring perkembangan waktu Jelawat tv justru menelurkan bakat-bakat baru. Pekerjaan Roby pun bertambah dia mau tidak mau memanejeri talenta-talenta itu.
”Ya saya harus melindungi mereka, apalagi sebagian besar anak-anak. Pengikut mereka semakin banyak. Jangan sampai mereka dimanfaatkan orang,” jelasnya.
Bukan perkara mudah bagi seorang Roby untuk mengelola talenta yang sebagian besar anak itu. Dia harus paham mood atau suasana hati dari anak. Barulah bisa membuat konten sesuai keinginan.
Sisi baiknya, anak-anak yang diarahkan Roby sebagian besar didukung orang tuanya. Hal ini juga menjadi pemicu semangat bagi penggemar superhero Avengers ini.
”Para orang tua malah senang. Anak-anak menjadi ada kesibukan positif, sehingga dapat terhindar dari kenakalan remaja,” imbuhnya.
Dia berharap dunia perkontenan di Sampit semakin maju. Demikian dengan pelaku usaha dan yang lainnya agar bisa memahami bahwa membuat konten dan konsisten itu adalah pekerjaan yang sulit.
"Insya Allah kami akan terus berkarya dengan memberikan tontonan yang menghimbur. Tetap semangat! Jelawat tv santai ja muhanya," tutup Roby.(oes)