SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 18 September 2017 09:54
Digadang Terluas se-Indonesia, Baru Selesaikan Taman Kayu Komersil

Melihat Progres Pembangunan Kebun Raya Sampit

PERLU WAKTU: Wartawan Radar Sampit saat mengunjungi zona Taman Kayu Komersil kemarin.(AMIR/RADAR SAMPIT)

KEBUN Raya Sampit menjadi salah satu yang paling ditunggu untuk menghadirkan alternatif liburan. Tahap ini masih dalam tahap penataan, dan digadang-gadang menjadi yang terluas se-tanah air.

DESI W dan AMIRUDIN, Sampit

Enam ratus hektare lahan yang disiapkan untuk membangun Kebun Raya Sampit. Lokasinya di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 29 Sampit-Pangkalan Bun. Di tengah terik matahari pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 12.25 WIB, Radar Sampit melaju menuju lokasi tersebut.

Perlu sekitar tiga puluh menit perjalanan dari Kota Sampit menuju lokasi. Tidak mudah juga untuk mencari jalan masuknya. Beberapa kali harus bertanya kepada warga sekitar dan sekuriti perusahaan perkebunan sawit. Setelah diarahkan baru didapati pintu gerbang yang tidak juga menunjukan ciri-ciri jalan masuk ke sebuah kebun raya.

Dari arah pintu gerbang menuju lokasi sekitar satu kilometer. Baru kemudian didapati areal kebun raya. Beruntung siang itu ada petugas yang sedang menyelasaikan pengerjaan Taman Kayu Komersil yang merupakan bagian dari Kebun Raya Sampit. Dari luarnya terlihat pintu gerbang yang dibuat semacam kayu bulat bertuliskan Taman Kayu Komersil.

Saat masuk terlihat jelas bahwa taman kayu tersebut masih dalam proses pengerjaan akhir. Bahkan tanaman kayunya baru sebulan terkahir ditanam. Luas taman kayu tersebut sekitar 3.000 meter persegi. Bermacam tanaman kayu ditanam di areal tersebut.

Asa, salah seorang petugas dari LIPI Kebun Raya Bogor yang ditugaskan untuk menangani Kebun Raya Sampit menjelaskan, di areal taman kayu tersebut ditanami berbagai jenis kayu. Dari jenis kayu yang asli Kalimantan hingga Jawa, seperti kayu ulin, meranti, pinus, senokeling, gemor, gaharu, puna, agatis jenis Kalimantan dan Jawa, mahoni, soreya SPP. Jenis-jenis kayu tersebut sudah ditanam sekitar satu bulan yang lalu.

”Untuk kayu Jati di penyemaian sudah ada bibitnya, namun kekurangan tempat untuk penanamannya. Sehingga saat ini masih belum dapat dilakukan penanaman,” jelas Asa.

Disampaikannya juga bahwa pengerjaan taman kayu ini hampir satu tahun, mulai dilakukan pengerjaan sejak Februari dan selesai November mendatang. Sehingga saat ini untuk zona taman kayu sekitar 80 persen pengerjaannya, tinggal merampungkan.

”Sekitar dua atau tiga bulan lagi rumput-rumput dan bunga yang ditanam mungkin sudah akan terlihat bagus. Saat ini masih terlihat gersang dan jarang sebab memang baru selesai proses penanaman sekitar satu bulan terakhir,” terangnya.

Sedangkan untuk tanaman kayu memang perlu proses pengerjaan dan tumbuhnya, pohon-pohon tersebut akan terlihat bentuknya mungkin sekitar lima atau sepuluh tahun mendatang. Beriringan juga dengan proses Kebun Raya Sampit yang pengerjaanya dilakukan secara bertahap.

”Tahun ini menyelesaikan taman kayu, tahun depan mungkin zona yang lain lagi. Proyek ini memang dilakukan secara bertahap, jika ini dapat diselesaikan seluruh arealnya maka Kebun Raya Sampit ini menjadi kebun raya terluas se-Indonesia,” ujarnya.

Untuk areal Kebun Raya Sampit terbagi dalam beberapa zona, di antaranya zona penerima, pengelola, laboratorium, zona koleksi, koleksi tumbuhan kayu, bunga, zona wisata, zona pengembangan khusus, dan beberapa kantor lainnya untuk sistem pelayanan dan pengelolaan. Sebab secara umum kebun raya ini bertujuan untuk edukasi, wisata, dan ekonomi nantinya.

”Untuk dana yang dikucurkan untuk proyek pertama ini tempat penyemaian dan taman kayu sekitar Rp 500 juta, setelah proyek taman kayu ini selesai dilanjutkan ke zona yang lain lagi untuk mulai dikerjakan pada 2018 mendatang,” paparnya.

Saat ini memang sudah ada beberapa orang yang datang untuk berfoto dan sekadar melihat tanaman apa saja yang ditanam di taman kayu ini. Selain pohon kayu memang ada jenis bunga-bunga, sedangkan untuk buah tidak ada di taman kayu ini, sebab untuk buah nanti ada zonanya tersendiri.

”Sore-sore sudah ada yang datang dan berkunjung, anak sekolah biasanya yang lebih sering berkunjung ke sini,” ceritanya.

Taman kayu tersebut memang ditata sedemikian rupa, mulai dari pintu gerbang, titian kayu yang terbuat dari papan kayu, gazebo, dan kursi tempat duduk yang dibuat dari kayu bulat. Bahkan beberapa pohon bekas hutan sengaja tidak tebang dan dipertahankan untuk tempat berteduh di jalan titian menuju gazebo. Saat ini taman kayu tersebut belum di buka untuk umum, sebab masih dalam proses pengerjaan.

Di tempat penyemaian bibit saat ini masih coba ditanam berbagai jenis-jenis bunga, buah, dan pohon. Berbagai jenis tanaman dicoba untuk ditanam nantinya di areal tersebut per zona sesuai dengan perencanaan. Kondisinya tidak terlalu jauh dari jalan raya, namun tidak teralirnya listrik membuat kesulitan dalam proses pengerjaan.

”Kami sudah coba sampaikan masalah listrik yang belum tersedia di areal ini, kepada pihak dinas namun belum teralisasi sampai saat ini sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam pengerjaan selama ini,”  terangnya.

Proyek ini merupakan kewenangan pemerintah kabupaten, namun belum maksimal diperhatikan oleh instansi terkait. Sehingga selama ini hanya dikerjakan oleh petugas dari LIPI. Pihaknya berharap agar instansi terkait segera memperhatikan ini, dan merealisasikan pemasangan listrik ke areal tersebut agar pengerjaan dapat dimaksimalkan, sebab tanaman perlu disiram air dan perlu listrik untuk menyalakan mesin air.

”Jika menggunakan generator set biaya operasionalnya cukup tinggi, sehingga berharap agar dapat segara terealisasi masuknya aliran listrik di areal Kebun Raya Sampit,” harapnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim Supian Hadi memang bertekad menjadikan Kotim sebagai kota tujuan wisata, sehingga saat ini berbagai potensi wisata terus digali. Mulai dari wisata alam dan budaya yang ada di wilayah Kotim, upaya tersebut tak lain untuk Kotim bersiap menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru jika nantinya wilayah utara terbentuk menjadi Kotawaringin Utara. Sehingga perlu ada penghasilan baru untuk dapat melakukan pembangunan di wilayah ini. (***/dwi)


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers