PALANGKA RAYA – Ransel hitam yang teronggok di depan kantor pengacara Henry S Dalim di Jalan Temanggung Tilung Palangka Raya mengundang curiga. Khawatir berisi benda berbahaya atau bahan peledak, Tim Gegana Polda Kalteng turun tangan.

Belum diketahui isi tas itu. Diduga penempatan tas itu untuk meneror ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Cabang Palangka Raya itu. Henry S Dalim memang memiliki nama besar dan menangani beberapa kasus besar di Kalteng.

Wakapolres Palangka Raya Kompol Bronto Budiyono mengatakan, sesuai pemeriksaan Tim Gegana, belum ditemukan bahan berbahaya. Tetapi isi tas itu tetap akan diurai di mako Brimob Polda. ”Nanti diurai isi tas itu bom atau tidak,” ucapnya. Sementara ini, kata dia, isi tas yang tampak adalah barang-barang berupa ikat pinggang dan pakaian. Namun tetap akan diledakkan nantinya.

Sementara itu, Henry S Dalim mengatakan tas tersebut sudah empat jam berada di depan pintu kantornya. Karena merasa curiga dan seakan terteror, seluruh karyawan tidak berani masuk. Mereka akhirnya melapor ke Polda Kalteng.

Apakah hal itu bentuk teror? Henry mengaku belum mengetahui persis. Namun, mengingat profesinya sebagai pengacara dan penasihat hukum, mungkin saja itu bentuk teror. ”Ini konsekuensi, tapi saya merasa tidak punya musuh,” pungkasnya.

Pantauan Radar Sampit, satu unit tim penjinak bom dikerahkan. Usai melakukan pemeriksaan tas itu, petugas langsung mengamankan dan membawanya ke Mapolda Kalteng. (daq/dwi)