PALANGKA RAYA – Tujuh lembaga sosial kemasyarakatan di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat bantuan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran karena prestasinya. Bantuan itu berupa laptop, kasur busa, sprei, bantal, kipas angin, screen sablon, tinta karet sablon, tinta kain, kaos dan lainnya, diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kalteng Suhaemi, Jumat (29/9).
Tujuh lembaga tersebut, yakni Bina Bhakti, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) AL Mustagfirin Kuala Pembuang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kapuas Murung, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kelurahan Baamang Hilir, Kotim. Kemudian, LKSA Berkah Palangka Raya, LKSA El-Ministry, dan Karang Taruna Tunas Kabupaten Pulang Pisau.
“Bantuan ini dari Pak gubernur yang diserahkan melalui kami (Dinsos Kalteng, Red). Tujuh lembaga sosial ini dinilai mampu menjadi ujung tombak pemerintah mengatasi masalah sosial di lapangan,” kata Suhaemi.
Pemberian bantuan tersebut sebagai bentuk penghargaan dan pembinaan kepada lembaga sosial yang selama ini berperan aktif membantu warga tidak mampu. Lembaga sosial yang mendapat bantuan ini diharapkan meningkatkan prestasinya, terkhusus sebagai ujung tombak pemerintah mengatasi persalahan sosial di tengah masyarakat.
Dinsos provinsi sendiri akan menilai semua lembaga sosial di provinsi ini. Nantinya, lembaga yang dianggap punya prestasi akan diberi reward sebagai bentuk motifasi dari pemerintah. Sebagai organisasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sudah barang tentu tahu apa yang terjadi di lapangan.
“Apapun prestasinya, itu prestasi pengabdiaan karena menyangkut permasalah sosial. Bukan hanya mereka yang mendapat penghargaan ini, tapi lembaga sosial lain kami harapkan juga meningkatkan prestasinya,” ucapnya.
Ia mengingatkan agar lembaga sosial peka terhadap permasalah yang dialami masyarakat. Apabila di lapangan ditemukan orang tidak mampu yang sakit, lamsia terlantar dan permasalah lainnya, maka lembaga sosial kemasyarakatan baik yang ada di tingkat kecamatan atau desa diimbau segera menyampaikan laporan.
“Pak gubernur menginginkan agar di Kalteng ada tanggap darurat permasalahan sosial. Contohnya, orang terlantar, orang tidak mampu, orang sakit segera ditangani. Nah inilah kenapa kita menginginkan lembaga sosial masyarakat di kecematan dan desa peka terhadap masalah-masalah tersebut,” tuturnya.
Ia menyebut, mengatasi persoalan sosial bukan perkara mudah. Bukan soal tidak sanggupnya pemerintah, namun lebih kepada pemantauannya di lapangan. Wilayah Kalteng yang begitu luas tidak memungkinkan apabila dinas terkait saja yang bergerak. Maka dari peran lembaga sosial ditiap daerah sangat diharapkan.
“Kalau ada lansia (lanjut usia) terlantar, masyarakat tidak mampu dan orang tidak mampu yang sakit, semuanya akan kita tangani. Intinya tetap ada pemantauan diperkuat dengan peran teman-teman,” pungkas Suhaemi. (sho/vin)