KUALA PEMBUANG - Keinginan Bupati Seruyan H. Sudarsono, SH memperoleh piala adipura untuk skala kota kecil sepertinya tidak bisa terwujud tahun ini, pasalnya dari hasil penilaian, Seruyan masih berada di urutan ke 10 di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menurut Sudarsono, dirinya sangat menginginkan prestasi tersebut, namun memang masih banyak yang perlu diperbaiki, sehingga ini harus menjadi kerja keras untuk memperolehnya.
Diakuinya untuk adipura sebenarnya bukan hal yang penting, karena pada praktiknya bahwa adipura itu kebutuhan semua. ”Kebersihan itu keperluan, kami wajib kerja keras semuanya,” ujarnya, Senin (2/10).
Dijelaskannya, permasalahan ini dirinya mempercayakan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Seruyan, Bupati ingin ada terobosan dari DLH, dan meminta koordinasi ke bawah agar tambah mantap misalnya dari kecamatan, kelurahan dan desa, ikut berperan dalam mencapai penghargaan adipura.
Menurutnya, banyak yang harus diperbaiki misalnya mengenai keberadaan ruang terbuka hijau yang hingga saat ini tidak bisa terealisasi karena kendala lahan, permasalahan seperti ini harus segera diselesaikan sehingga piala adipura bisa tercapai.
”Saya serahkan ini kepada DLH untuk mencapai piala adipura,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DLH Seruyan Priyo Widagdo mengungkapkan banyak hal yang masih perlu diperbaiki misalnya masalah sampah, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak memadai karena tidak adanya aktivitas, misalnya alat berat tidak ada pemilahan sampah.
Priyo menjelaskan, saat ini Seruyan masih di posisi ke 10 dari 13 kabupaten di Kalteng, dengan nilai adipura 57,55 dan nilai rata-rata TPA yakni 48, 96. Jika dilihat dari nilai tersebut, penilaian adipura dikategorikan masih posisi jelek.
”Kami terus memperbaiki item-item yang masih rendah, mudah-mudahan upaya bersama segera merealisasikan target adipura,” harapnya. (hen/fm)