SAMPIT – Pelaku perampokan terhadap dua orang murid SD beberapa waktu disinyalir masih bergentayangan. Aparat kepolisian belum berhasil melacak pelakunya. Di sisi lain, pihak sekolah dinilai merupakan pihak yang paling bertanggung jawab terhadap keamanan anak didiknya.
Kalangan DPRD Kotim menegaskan, masalah itu harus disikapi serius, mengingat pelakunya belum tertangkap. Dinas Pendidikan Kotim diminta menyurati semua sekolah untuk meningkatkan pengamanan siswanya, terutama saat jam pulang sekolah.
”Salah satu upaya yang harus dilakukan, yakni memperketat peserta didik agar tidak keluar sembarangan dari lingkungan sekolah, terutama jam pulang sekolah. Petugas pengamanan harus memiliki koneksi ke orang tua atau wali, bahwa yang menjemput atau menemui anak didik itu benar orangtuanya,” kata anggota DPRD Kotim Hero Harapano.
Menurutnya, sekolah dan orangtua murid harus duduk bersama membahas masalah itu. Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan keselamatan dan keamanan anak-anak. ”Modus kejahatan sok kenal sok dekat ini awalnya terjadi di kota besar, ternyata kini mulai merambah di Kotim,” ujar pria yang menjabat Sekretaris Komisi III yang membidangi pendidikan tersebut.
Politikus muda Partai Demokrat Kotim ini juga mengaku ada menerima keluhan orangtua murid terkait keamanan anak mereka di sekolah, setelah ada kejadian menimpa murid SD. Menurutnya, keamanan anak di sekolah semestinya bukan diserahkan kepada orangtua murid masing-masing.
Pasalnya, dalam perjanjian penyerahan peserta didik, jelas bahwa segala sesuatu kegiatan di lingkungan sekolah menjadi wewenang dan tanggung jawab sekolah. Artinya, tegas Hero, tanggung jawab untuk itu dititikberatkan kepada pihak sekolah.
”Namun, bukan berarti orangtua abai. Hal pertama yang harus dilakukan, jangan mengenakan kepada anak sekelas pelajar SD perhiasan yang dianggap berlebihan. Karena bagaimanapun sesuatu yang berlebihan ini memancing terjadinya tindakan kriminal,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri sebelumnya mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus yang menimpa murid SDN 3 MB Hilir. Pelaku yang merupakan seorang wanita itu, sebelumnya berhasil merampas perhiasan dan ponsel seorang murid SDN MB 3 Hilir.
Dinas Pendidikan sebelumnya telah menyurati kepala UPT Disdik Kotim untuk memberikan edaran pada semua sekolah. Orangtua diminta siaga mengawasi anaknya.
”Tujuan surat edaran itu untuk mengingatkan dan memberi tahu seluruh sekolah, agar mengimbau orangtua siswa mengawasi anak-anaknya dan menjemput tepat waktu ke sekolah. Jangan biarkan anak berangkat dan pulang sendirian,” kata Kepala Disdik Kotim Bima Eka Wardhana. (ang/ign)