KUALA PEMBUANG - Ratusan petani pembudidaya komoditas pisang di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur (SHT) Kabupaten Seruyan sejak dua bulan terakhir mengeluhkan serangan penyakit layu daun atau disebut fusarium.
Akibat dari penyakit tersebut, tanaman pisang rusak dan sejumlah petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan H. Sugian Noor mengatakan untuk jumlah lahan yang diserah penyakit itu saat ini sudah mencapai 350 hektare, namun sekitar 100 hektare lahan rusak total akibat serangan penyakit itu.
Menurutnya, akibat dari penyakit tersebut memang saat ini membuat sejumlah petani pisang didaerah tersebut merugi. Bahkan desa yang merupakan salah satu sentral penghasil pisang tersebut harus iklas dengan kondisi ini karena gagal panen.
”Kami sudah berikan penyuluhan terkait penyakit ini, semoga segera teratasi,” ujarnya, Senin (9/10).
Sugian menjelaskan, Fusarium oxysporum fsp. cubense (Foc) adalah cendawan penyebab penyakit layu pada pisang tersebut sangat berbahaya dan menyerang berbagai varietas dengan tingkat kerugian sebesar 40 persen.
Penyebab utama jamur masuk melalui bonggol pisang dan mengakibatkan rusaknya pembuluh tanaman pisang. Tanda-tanda penyakit tersebut, daun menguning, pecah batang dan bahkan ambruk dengan sendirinya meski telah berbuah.
Selain itu, dikatakanya penyakit tersebut mudah menular dengan proses penebangan terhadap batang tanaman pisang yang sudah terkena penyakit. Sabit atau golok yang digunakan menebang batang pun terserang layu daun, tidak boleh dipergunakan untuk tanaman pisang sehat.
Memperkecil kerugian sebagian tanaman pisang yang terserang fusarium atau layu daun sejumlah petani memilih melakukan proses penebangan untuk mencari buah pisang yang masih bisa dijual.
Menyelesaikan permasalahan ini, Kepala DKPP sudah melihat ke lokasi dan memberikan penyuluhan kepada petani cara dan bagaimana mengatasi penyakit.
“Mudah-mudahan penyakit ini bisa dibasmi dan para petani kembali bertani dan tidak merugi,” harapnya. (hen/fm)