KUALA PEMBUANG – Nelayan Danau Sembuluh hampir setiap tahun mengeluhkan minimnya hasil tangkapan. Danau Sembuluh tak lagi menjanjikan ketersedian ikan air tawar.
Warga Desa Sembuluh, Zainal mengatakan saat ini nelayan Sembuluh kerap mengeluhkan kualitas air di danau yang terbesar di Kalimantan Tengah itu.
Kondisi ini mempengaruhi hasil tangkapan, dimisalkan sejumlah penangkap udang dengan sistem karamba. Dulu karamba bisa diangkat satu sampai dua hari tidak menyebabkan udang yang terperangkap mati bahkan masih segar.
“Sekarang jika tidak diangkat, udang di dalam keramba akan mati dan warnanya bisa berubah menjadi merah,” ujar Zainal, Selasa (17/10).
Menurutnya, tidak hanya itu, hasil tangkapan sejumlah nelayan lokal juga tidak menjanjikan seperti beberapa tahun silam, banyak yang dulunya berprofesi sebagai nelayan berpindah pekerjaan karena penghasilan menjadi nelayan berkurang.
Dengan permasalahan ini, dirinya meminta agar instansi terkait dari pemerintah daerah agar melakukan pemeriksaan kadar air danau.
Bahkan dirinya mengharap agar pemerintah mencari sumber pencemaran jika memang ada indikasi, pasalnya sejumlah kebun perusahaan kelapa sawit menjamur di wilayah tersebut.
”Kami minta pemerintah daerah mencari solusi, agar ekosistem di Danau Sembuluh terus terjaga,” harapnya. (hen/fm)