SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim, Hero Harapano menegaskan agar tidak ada lagi kondisi bangunan sekolah di Kotim yang rusak parah atau tidak layak pakai. Menurutnya, perbaikan dan rehabilitasi bangunan sekolah harus jadi skala prioritas program Pemkab Kotim, terutama untuk sekolah yang di pedalaman.
Ditegaskannya pula, sementar waktu hendaknya Pemkab menghentikan penambahan ruang kelas baru, khusus untuk sekolah-sekolah yang ada di perkotaan.
”Kita harapkan jangan ada lagi potret buruk pendidikan seperti di SDN-1 Desa Kuluk Telawang beberapa waktu lalu. Kalau demikian dibiarkan, jangan-jangan masih banyak gedung sekolah lain yang nasibnya sama, bahkan rusaknya lebih parah,” ungkap Hero.
Dirinya juga berharap dan meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk segera mendata semua gedung sekolah yang rusak, terutama yang berada di wilayah pedalaman. ”Saya berharap hal ini bisa menjadi perhatian serius dan menjadi skala prioritas untuk perbaikan,” tambah Politikus Demokrat ini.
Selain kepada Pemkab, kepada warga mau pun pihak sekolah diharapkannya agar melapor ke dinas terkait jika sekolah di wilayahnya ada yang rusak. Hal itu untuk mempermudah dan mempercepat pendataan. Hero juga menegaskan, Infrastruktur pendidikan harus diutamakan dan mendapat skala prioritas dalam pembangunan agar proses belajar mengajar siswa tidak terganggu.
Sementara itu, Ketua Fraksi PAN-Nasdem DPRD Kotim Muhammad Shaleh menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sebenarnya mampu dan bisa memperbaiki gedung sekolah serta fasilitas pendidikan lainnya yang mengalami kerusakan.
”Masa membangun rumah jabatan bupati dengan di lengkapi fasilitas sekelas menteri dan menghabiskan dana miliaran rupiah mampu, tapi membangun dan memperbaiki gedung sekolah tidak bisa,” cetusnya.
Menurut Shaleh, yang dibutuhkan masyarakat saat ini bukan rumah jabatan bupati yang megah dan mewah atau yang terbaik di Kalteng. Namun tambahnya, keinginan masyarakat sangat sederhana, yakni kebutuhan mereka bisa terpenuhi.(ang/gus)