KASONGAN - Dunia maya dihebohkan dengan prosesi pernikahan unik yang terjadi di Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir. Seorang netizen mengunggah sejumlah foto pernikahan ala Pramuka di facebook.
Pernikahan Alex Iskandar dan Mariani dengan nuansa kepramukaan itu menyedot perhatian masyarakat dan tamu undangan yang hadir.
Mempelai wanita Mariani menuturkan, prosesi pernikahan itu bernama tongkat pora dengan melibatkan 30 anggota Pramuka Saka Bhayangkara Polres Katingan. Resepsi pernikahan tersebut berlangsung pada Minggu (15/10) kemarin.
"Saya sebelumnya merupakan bagian dari keluarga besar Pramuka khususnya di Saka Bhayangkara. Prosesi tongkat pora itu sebenarnya bentuk solidaritas teman-teman Pramuka, jadi bukan inisiatif saya sendiri," ungkapnya, Kamis (19/10).
Saat itu, sebanyak 30 anggota Pramuka berbaris di kiri kanan jalan sembari memegang tongkat untuk menyambut kedatangan mempelai. Kegiatan tersebut dibimbing langsung oleh Michael selaku pamong Saka Bhayangkara Polres Katingan.
"Setahu saya, ini merupakan pernikahan dengan konsep Pramuka yang pertama di Katingan atau kedua di Kalteng. Semoga menjadi inspirasi bagi anggota pramuka lain yang hendak menggunakan prosesi serupa pada pernikahannya kelak," harapnya.
Pamong Saka Bhayangkara Michael menuturkan, upacara tongkat pora tersebut melambangkan ketulusan, sikap ksatria, dan kecintaan terhadap organisasi Pramuka. Saat mengarungi bahtera rumah tangga, kedua mempelai diharapkan selalu siap menghadapi segala rintangan kehidupan mereka.
"Tongkat pora merupakan tradisi Pramuka sejak lama, prosesi dimana pasangan pengantin anggota Pramuka tersebut harus melewati pagar tongkat. Hal itu mengandung makna bahwa keduanya harus tetap bersatu menghadapi rintangan apapun selama menjadi suami istri," imbuhnya.
Prosesi pernikahan ala Pramuka ini cukup menyita perhatian masyarakat. Hampir sebagian besar undangan yang hadir merupakan anggota Pramuka aktif maupun purna. Warga pun menyampaikan kekagumannya terhadap prosesi pernikahan yang unik dan langka tersebut.
"Sejak awal tidak ada kabar bahkan di undangan sekalipun tidak dicantumkan informasi adanya prosesi ini. Pernikahan dengan konsep Pramuka baru pertama ini saya saksikan, ternyata bagus juga solidaritas di dalam Pramuka," pungkas Yanto (52) warga Desa Hampalit. (agg/yit)