SUKAMARA – Banyaknya ikan sungai dan ikan keramba yang mati akibat perubahan warna air Sungai Jelai dikhawatirkan akan berdampak pada berkurangnya populasi ikan lokal yang selama ini menjadi sumber mata pencarian nelayan Sukamara.
Kabid Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (Lutkan) Sukamara, Syamsir Hidayat mengatakan dampak dari kematian ikan akibat perubahan air sungai dapat berpengaruh pada jumlah populasi ikan terutama jenis ikan lokal seperti baung, kelabau dan beberapa jenis ikan sungai lainnya.
“Dampak perubahan air dikhawatirkan mengurangi populasi ikan lokal yang memang tidak dapat bertahan dengan kondisi sekarang,” kata Syamsir.
Menurutnya, untuk pengembangbiakan ikan sungai membutuhkan waktu yang lama dan untuk mendapatkan benih ikan lokal masih sulit sebab pengembangan ikan lokal jarang dilakukan.
“Menjaga kepunahan ikan sungai salah satunya adalah melakukan
Untuk menjaga kepunahan ikan sungai salah satunya adalah dengan melakukan penebaran benih ikan di sungai dan ini pernah dilakukan di Sungai Jelai,” ucap Syamsir.
Menurutnya, beberapa waktu lalu Dislutkan Sukamara pernah menebar sebanyak 20 ribu ekor benih ikan di Sungai Jelai sebagai upaya pengayaan program pengendalian sumber daya ikan.
Program penebaran benih ikan adalah untuk menumbuhkan ikan-ikan yang hampir punah atau hampir habis terutama jenis ikan lokal.
Benih yang ditebar saat itu ada tiga jenis yakni ikan betutu sebanyak 3200 ekor, ikan pipih 2000 ekor dan ikan gurami 16 ribu ekor.
Sedangkan daerah yang ditebar benih ikan sebanyak tiga lokasi yakni di daerah Petarikan atau di Sungai Mapam, daerah Sedawak atau wilayah Sungai Naning dan Desa Pulau Nibung atau wilayah Sungai Jelai. (fzr/fm)