SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), resmi memulai penyaluran bantuan pangan (banpang) berupa beras kepada masyarakat kurang mampu. Penyaluran perdana dilakukan di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kamis (17/7), dengan jumlah penerima sebanyak 630 penerima bantuan pangan (PBP).
Setiap keluarga menerima dua karung beras masing-masing 10 kilogram, atau total 20 kilogram untuk dua bulan, sebagai bagian dari program pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotim Muhammad Azwar Fuad, menyatakan bahwa bantuan ini tidak hanya menyasar warga kurang mampu, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas harga beras di tengah ancaman inflasi pangan.
”Beras yang disalurkan adalah beras kualitas medium, namun tetap memenuhi standar kelayakan konsumsi. Kami bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Dinas Sosial sudah memeriksa langsung di gudang. Kondisinya baik, tidak ada beras rusak,” tegas Azwar di sela kegiatan pembagian.
Azwar menambahkan, Baamang Tengah menjadi lokasi prioritas karena jumlah penerima bantuan di wilayah tersebut paling banyak dibanding kelurahan lain di Kecamatan Baamang.
Penyaluran direncanakan rampung dalam tiga hingga empat hari. Secara keseluruhan, sebanyak 16.536 Penerima Bantuan Pangan (PBP) se-Kotim akan menerima bantuan dengan total distribusi 330.720 kilogram beras.
Bulog sendiri menyatakan siap melanjutkan penyaluran jika program ini berlanjut di tahap berikutnya.
”Kami selalu siapkan stok dan menjaga kualitas. Prinsipnya, kapan pun pemerintah menugaskan, kami siap,” ujar Azwar.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim Totok Tristijono, menegaskan bahwa program ini sangat membantu masyarakat, terutama di saat harga beras masih tergolong tinggi di pasaran.
”Bantuan ini sangat dinanti. Saat ini, Kotim menjadi salah satu dari 10 kabupaten dengan harga beras tertinggi di Indonesia. Diharapkan bantuan ini bisa ikut menekan harga dan menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.
Totok juga menyebutkan, penyaluran banpang merupakan hasil koordinasi intensif pemerintah daerah dengan pihak Bulog, TNI, Dinas Sosial, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Rapat koordinasi terakhir digelar awal pekan ini untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Dari pantauan di lapangan, pembagian berlangsung tertib dan disambut antusias warga. Sejumlah penerima bantuan mengaku sangat terbantu dengan program ini, mengingat harga beras yang terus melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
”Alhamdulillah dapat bantuan beras, karena saya kadang-kadang beli per kilo, beras lokal. Sekarang dapat dua karung gratis, ini sangat meringankan, kalau beli biasanya sekilo ada yang Rp13 ribu atau lebih,” ucap Mukhtar warga Baamang Tengah yang menerima bantuan. (yn/ign)