PALANGKA RAYA – Jajaran DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan kunjungan ke dua rumah sakit di Kota Palangka Raya. Diantaranya, Rumah Sakit Doris Sylvanus dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei, Rabu (1/11).
Kunjungan dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Heriansyah, nampak hadir pula Ketua Komisi C Syamsul Hadi, Duwel Rawing, Elissae Lambung, Reza Fahrony dan Suwarno.
Heriansyah mengatakan, kunjungan ke Rumah Sakit Doris Sylvanus menindak lanjuti berbagai keluhan masyarakat soal pelayanan di pusat kesehatan tersebut, khususnya di Unit Gawat Darurat (UGD).
“Memang dalam aturanya hanya dua jam, tapi pada kenyataanya pelayanan di UGD bisa sampai empat jam lebih. Sehingga lamanya pelayanan ini yang dikeluhkan masyarakat, dan ini menjadi dasar kami untuk memastikan kebenarannya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa Direktur Rumah Sakit beralasan terkendalanya pelayanan akibat tertutupnya penerimaan honorer daerah untuk perawat sehingga SDM di tempat tersebut menjadi berkurang. Padahal sarana dan prasaran pendukung yang dimiliki rumah sakit itu sudah dapat dikatakan cukup untuk memberi pelayanan pada masyarakat.
“Nanti kita bisa bicarakan pada gubernur, bagaimana menambah tenaga perawat untuk mendukung kelancaran pelayanan. Jadi karena alasan rumah sakit kekurangan SDM, maka kita akan upayakan menyampaikan persoalan ini pada pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei juga menjadi sorotan kalangan wakil rakyat ini. Kurangnya sarana dan prasarana. Pusat kesehatan yang tergolong baru berdiri ini dharapkan punya faslitas yang memadai untuk mengatasi masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan.
“Cuma fasilitasnya saja yang perlu ditingkatkan, supaya tenaga kesehatan yang ada di sini bisa nyaman memberi pelayanan. Sehingga tidak lagi sedikit-sedikit kalau ada masyarakat gangguan jiwa dibawa ke provinsi lain untuk penanganan,” tuturnya.
Memang, untuk peningkatan fasilitas tersebut perlu anggaran yang tidak sedikit. Namun nantinya, peningkatan fasilitas yang dimaksud akan dimasukan pada pembahasan anggaran 2018 nanti. Meski saat ini slot di KUA-PPAS dapat dikatakan penuh, namun dia memastikan tidak ada masalah selama untuk kebutuhan pelayanan.
“Beberapa bangunan yang sedang dibangun, kami harapkan 2018 bisa berfungsi. Sedangkan untuk fasilitas lain, kita akan upayakan bisa masuk pada anggaran tahun depan,” pungkasnya. (sho/fm)