SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 07 November 2017 10:30
Mengenal Totok Darah, Pengobatan Ala Nabi
TOTOK DARAH: HM. Abdul Rahman alias Haji Garut lakukan pengobatan totok darah salah satu pasien belum lama tadi.( FARID M/RADARSAMPIT)

SAMPIT - Mendengar nama pengobatan satu ini, orang bakal berpikir, apalagi harus melukai kulit menggunakan pisau kecil. “Totok Darah” namanya.

HM. Abdul Rahman atau lebih akrab disapa Haji Garut. Pria ini telah lama melakoni pengobatan atau terapi totok darah dan sudah berkeliling ke sejumlah kota di Indonesia.

Koran ini sempat bertemu dengan Haji Garut di salah satu hotel. Sudah kesekian kalinya Haji Garut berada di Kota Sampit. Kali ini, dia datang memenuhi undangan permintaan pengobatan.

Di sela-sela melakukan pengobatan, Haji Garut pun menjelaskan apa itu totok darah. Menurutnya, totok darah atau Al Fasdhu yakni metode pengobatan menyayat atau mengeluarkan yang dilakukan pada pembuluh  vena atau istilah lainnya venesection dengan alat steril seperti pisau kecil.

Terapi Al fasdhu Ala Nabi ini umumnya dilakukan untuk pengobatan pada kasus kelainan darah seperti Hipertensi, Stroke, Kolestrol Tinggi, Asam Urat, Diabetes, dan lainnya.

Ada yang menggunakan sebutan totok darah ini untuk metode pengobatan dengan menggunakan sebuah alat berupa sepasang stik perak (pisau kecil) untuk menekan titik-titik simpul syaraf di bagian tubuh-tubuh tertentu yang bertujuan untuk membuat peredaran darah menjadi lancar.

Namun ada juga yang menyebutkan totok darah ini pengobatan dengan cara mengeluarkan darah kotor (atau darah yang sudah tidak dikehendaki oleh tubuh) dengan cara penyayatan kecil di titik-titik tertentu dari pembuluh darah vena balik.

“Intinya, totok darah adalah membuang darah kotor yang tidak dibutuhkan di tubuh manusia,” tandasnya.

Hari itu, Haji Garut pun menawarkan kepada penulis untuk merasakan bagaimana pengobatan totok darah. “Biar tahu manfaatnya, sini saya totok darahnya, supaya tahu apakah pengobatan ini menyakitkan,” ujarnya sambil menyiapkan sejumlah peralatan.

“Semua peralatan harus steril, bersih dan pisau nya juga harus dibakar dan diasah, tidak lupa dan harus ada alkohol 90 persen,” timpalnya.

Haji Garut memulai totok darah dari kedua kaki, tepatnya di pembuluh darah di sekitar mata kaki. Darah kotor dikeluarkan dan ditampung menggunakan baskom. Setelah darah terlihat bersih, luka sayatan kecil langsung ditutup dengan perban.

Tidak hanya di kedua kaki, Haji Garut juga totok darah di bagian dahi. Sama dengan mengambil darah kotor di kaki. Darah kotor di kepala juga dikeluarkan.

“Darah yang dibuang ini belum diproses jantung. Berbeda dengan donor darah, darah yang diambil darah bersih yang sudah diproses jantung,” jelasnya.

Haji Garut mengibaratkan, pengobatan totok darah seperti halnya dengan kendaraan bermotor yang sudah waktunya untuk ganti oli. “Kita ini (manusia) ibarat sepeda motor, bila waktunya ganti oli, ya oli diganti. Darah kotor yang tidak dibutuhkan tubuh ya dibuang,” selorohnya.

Menurutnya, setelah menjalani pengobatan totok darah, badan seperti ringan terutama pada pembuluh yang dikeluarkan darah kotor.

 
 

“Totok darah cocok bagi orang yang mengalami kesemutan di tangan dan kaki setiap kali mengendarai kendaraan. Kesemutan akan terasa bila berkendara jauh,” terangnya.

Memang ada kalanya rasa kesemutan itu hilang dengan sendirinya. Tapi bagaimanapun, hal tersebut tentunya sangat mengganggu, apalagi sering melakukan perjalanan menggunakan motor.

“Untuk sakit ringan bisa totok darah tiga bulan sekali, tapi untuk gejala sakit seperti diabet, kolestrol harus pengobatan rutin,” sarannya.

Sehabis terapi, pasien akan langsung merasakan kepala menjadi segar dan ringan, sakit kepala migrain hilang, otot-otot jadi lentur, nyeri hilang, tensi darah turunm detak jantung ringan.

Pengalaman pengobatan totok darah Haji Garut ini juga dirasakan Kombes Pol Badarudin. “Setelah totok darah, badan seperti ringan. Saran Pak Haji selain pengobatan, perbanyak gerak seperti olah raga, dan tidak lupa makan secukupnya saja,” ujar Direktur Polairud Polda Kalteng ini. (fm)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers