KUALA KURUN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR) melakukan penelitian identifikasi kawasan bernilai konservasi tinggi (KBKT) di wilayah Hutan Desa Rangan Hiran, Kecamatan Miri Manasa. Penelitian tersebut memasuki tahap akhir dan langsung dilakukan seminar kepada seluruh pemangku kepentingan.

”Penelitian identifikasi KBKT ini kita lakukan untuk menggali potensi di hutan Desa Rangan Hiran, sehingga nantinya akan diberikan dukungan terhadap percepatan pembangunan hutan desa tersebut,” kata Kepala DLH Gumas Calvin A Sahay melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Ivana, Kamis (9/11).

Di hutan desa seluas 865 hektare tersebut, pihaknya mengidentifikasi nilai konservasi tinggi (NKT), memetakan KBKT, ancaman terhadap KBKT, memberikan kerangka rencana pengelolaan, monitoring, dan evaluasi KBKT di wilayah hutan desa.

”Karena hak pengelolaan hutan desa ini sudah diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sejak 2015 lalu, sehingga kita harus melihat semua potensi di hutan desa tersebut,” katanya.

Berdasarkan hasil penelitian, lanjut dia, potensi Hutan Desa Rangan Hiran sangat besar dan beragam. Jika dikelola dengan baik, dapat membawa manfaat besar, khususnya bagi masyarakat desa setempat.

”Potensi yang ada sudah kita petakan. Sekarang tinggal bagaimana para pemangku kepentingan mengelola dengan baik potensi di Hutan Desa Rangan Hiran,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Rangan Hiran Yuser menyambut baik adanya penelitian yang dilakukan oleh DLH dan UPR di Hutan Desa Rangan Hiran. ”Ini sangat penting dan bermanfaat bagi kami. Semoga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Rangan Hiran,” tandasnya. (arm/ign)