SAMPIT – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaksanakan kegiatan ekspedisi surveilans penyakit untuk kawasan Kalimantan. Sebagai salah satu upaya untuk mengkroscek langsung antara laporan data dan fakta penyakit yang terjadi di Kalimantan. Kotim menjadi salah satu kabupaten yang disinggahi oleh tim ekpedisi yang melakukan perjalanan darat selama enam hari itu.
Kepala Balai Besar Teknik kesehatan lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru, Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit Kemenkes RI Naning Nugrahini menyampaikan, ekspedisi surveilans Kalimantan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan di Indonesia, diawali di Kalimantan.
”Perjalanan dilakukan mulai dari Balikpapan dan berakhir di Pontianak nantinya, sengaja dipilih Kalimantan sebagai wilayah pertama. Tahun berikutnya dilaksanakan di Sumatera, dilanjutkan Sulawesi dan pulau lainnya,” jelas Naning, Senin (4/12).
Tujuan dari survei untuk memantau penyakit secara langsung. Sebab selama ini hanya dilakukan berdasarkan data yang dikirimkan dari Dinas Kesehatan Provinsi. Sehingga saat ini dilakukan upaya pemantauan langsung sebagai salah satu upaya kroscek antaradata dan kejadian fakta dilapangan.
”Dengan adanya survei ini maka dapat ditarik kesimpulan stimulan yang seperti apa nantinya cocok untuk mengatasi penyakit di wilayah Kalimantan ini,” ujarnya.
Sebab Kalimatan merupakan salah satu pulau yang antarwilayahnya memiliki jalur darat yang cukup mudah.Sehingga, penyakit antardaerah dengan mudah menyebar dan menular. Dari hasil survei ini akan dibangun strategi untuk menangani penularan penyakit antarwilayah.
”Untuk wilayah kepulauan yang terbatas jarak laut agak sedikit sulit penyebarannya. Tapi yang berbentuk daratan seperti ini akan sedikit mudah untuk penularannya contohnya penyakit malaria,” terangnya.
Sedangkan selama ini belum didapati strategi yang komprehensif untuk menagani dan mengendalikan penyakit pada wilayah perbatasan darat seperti Kalimantan ini. Memang ada inisiasi namun tetap harus diperkuat dengan adanya suvei langsung ini. Saat ini pihaknya masih melakukan pengumpulan data, sehingga hasil akhirnya nanti akan dirampungkan ketika misi survei sudah selesai dilakukan sehingga akan dikaji stimulan seperti apa yang cocok nantinya untuk setiap wilayah.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, selama ini pihaknya terus berupaya untuk mensosialisasikan berbagai cara mencegah penyakit agar tidak menular. Salah satunya dengan meningkatkan program gerakan masyarakat hidup sehat. Terlebih dengan kondisi wilayah Kalteng termasuk Kotim merupakan wilayah yang berada di tengah-tengah sehingga menjadi wilayah persinggahan setiap perlintasan antarpulau di Kalimantan. (dc/oes)