SAMPIT – Guna memastikan penyebab kematian Handoko (18). Tim forensik dari Universitas Palangka Raya melakukan autopsi terhadap jenazah Handoko, Selasa (1/12).
Proses autopsi berlangsung dua jalan lebih di ruang jenazah RSUD dr Murjani Sampit. Setelah autopsi, jenazah dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan.
Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan mengatakan dari hasil autopsi sementara bahwa korban memang mendapat tindakan kekerasan dan banyak ditemukan luka di bagian kepala, namun belum dipastikan akibat benda apa.
“Ada bekas kekerasan benda tumpul di bagian kepala yang menyebabkan pendarahan di bagian otak. Kami menduga ini pembunuhan,” terang Hendra, Selasa (1/12).
Disebutkan Hendra, diperkirakan korban sebelumnya mendapat penganiayan dari sejumlah orang, korban diperkirakan meninggal sekitar pukul 01.00 hingga 02.00 WIB dini hari.
Disinggung pemanggilan tiga teman korban, Ali, Ipan dan Onoi hingga kini masih menjalani pemeriksaan. “Masih didalami, salah satu diantara mereka ada yang melihat korban terakhir," ucapnya.
Kapolres belum mau memberitahukan hingga pihaknya berhasil mengungkap kasus tersebut,”Masih kami dalami, mencari informasi korban terakhir bersama siapa,” ungkapnya.
Masih belum ada satu nama yang menjadi tersangka. Motif meninggalnya warga Jalan Baamang Tengah I ini masih belum diketahui dan dalam penyelidikan polisi.
Sekadar diketahui, jasad Handoko ditemukan di bawah pohon area taman di Stadion 29 Nopember Sampit pada Senin (30/11). Setelah dilakukan olah TKP, jasad langsung dibawa dan dititipkan di kamar jenazah rumah sakit. (mir/fm)
