KASONGAN – Jalan penghubung antara Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah dan Jalan Tjilik Riwut Kilometer 30 Desa Hampalit Kecamatan Katingan Hilir merupakan akses alternatif ke Sampit maupun sebaliknya. Di beberapa titik, ditemukan jalan berlubang sehingga berbahaya bagi pengendara, terutama ketika malam hari.
Camat Katingan Tengah Hariawan menuturkan, ruas jalan Tumbang Samba Kilometer 30 Tjilik Riwut merupakan pilihan utama karena merupakan akses tercepat ke Sampit maupun sebaliknya.
"Untuk sampai ke Tumbang Samba ada dua alternatif, yakni melalui Jalan Tjilik Riwut Kilometer 30. Atau bisa juga lewat Jalan Soekarno Hatta Kelurahan Kasongan Lama kalau hendak ke arah Palangka Raya," ungkapnya, Selasa (2/1).
Berdasarkan hasil monitoring terbaru, ujarnya, ruas jalan antara Tumbang Samba dan Jalan Tjilik Riwut Kilometer 30 terdapat satu lubang yang membahayakan pengguna jalan. Letaknya tepat berada di tengah jalan sehingga berpotensi mencelakai pengendara.
"Lubangnya itu di sekitar kilometer empat dari arah Jalan Tumbang Samba - Pundu. Saat saya cek langsung, ternyata memang sangat membahayakan para pengguna jalan," imbuhnya.
Menurutnya, wewenang jalan tersebut berada di tangan pihak Pemerintah Provinsi Kalteng. Kerusakan jalan sudah diinformasikan kepada Gubernur H Sugianto Sabran.
"Beberapa waktu lalu di jalan itu juga mengalami kerusakan berat, tepatnya di ruas kiri kanan jembatan," sebutnya.
Kerusakan jalan bukan semata-mata akibat sering dilalui kendaraan bertonase besar saja. Namun lebih kepada struktur tanah yang labil.
"Kalau saya melihat, masalahnya lebih kepada kondisi struktur tanahnya. Sebab tanah beserta aspal di atasnya seperti jatuh terperosok ke dalam lubang. Padahal, di sekitarnya jalan itu tidak terlihat kerusakan sama sekali dan kondisinya masih beraspal mulus," tukasnya.
Dirinya berharap, laporan jalan rusak tersebut dapat segera ditangani dinas terkait sehingga meminimalisasi angka kecelakaan sekaligus memperlanjar akses barang ke Kecamatan Katingan Tengah.
"Sementara tidak ada penanganan sama sekali, tapi ada warga yang berinisiatif mengisi lubangnya dengan ranting-ranting pohon. Tujuannya untuk memperingatkan pengendara agar lebih waspada saat melalui jalan itu," pungkasnya. (agg/yit)