KASONGAN – Jalan Trans-Kalimantan penghubung Kasongan-Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, sering menjadi lokasi kecelakaan lalulintas. Selain badan jalan yang sempit, sejumlah gorong-gorong ambles juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Hermina (47), warga Jalan Tjilik Riwut Kilometer 1, Kelurahan Kasongan Baru, mengatakan, gorong-gorong yang berada di depan rumahnya ambles. Hampir setiap malam dirinya selalu mendengar suara decitan ban hingga kecelakaan.
"Biasanya yang jadi korban itu pengendara sepeda motor, mereka terlempar saat melalui gorong-gorong yang ditimbun tanah tersebut. Mungkin karena melihat lalu lintas sepi saat tengah malam, mereka nekat ngebut padahal ada jalan rusak," ungkapnya, Kamis (4/1).
Pedagang BBM eceran ini menuturkan, korban kecelakaan gorong-gorong di depan rumahnya sudah mencapai puluhan orang. Korbannya rata-rata pesepeda motor.
"Apalagi waktu libur hari raya Idul Fitri kemarin, dalam semalam saja bisa mencapai belasan orang yang celaka. Saking banyaknya korban, sekarang saya sudah bosan membantu kalau ada kecelakaan lagi," imbuhnya.
Sejauh ini dirinya belum menemui adanya korban jiwa akibat gorong-gorong ambles itu. Dirinya berharap, pemerintah segera memperbaiki.
"Biasanya korban langsung dilarikan ke RSUD Mas Amsyar Kasongan. Kebanyakan peristiwa itu tidak banyak diketahui orang, polisi sekalipun," ujarnya.
H Udin (46) warga Desa Hampalit menuturkan, akibat gorong-gorong ambles tersebut anak gadisnya sempat menjadi korban. Selain mengalami luka-luka, kecelakaan tunggal tersebut juga mencederai rahang bagian bawah.
"Total ada lima gigi yang patah, tangan, dan kaki terkilir. Petang itu anak saya pulang kuliah di Kasongan, dia sebenarnya sudah hafal jalan. Karena silau akibat lampu mobil di depannya, anak saya tidak melihat lagi di mana timbunan gorong-gorong ambles itu," bebernya.
Guna meminimalisir angka kecelakaan di kemudian hari, dirinya berharap kepada Dinas PUPR Provinsi Kalteng segera memperbaiki jalan.
"Dari Kasongan ke Desa Hampalit, terdapat enam gorong-gorong ambles yang kondisinya sama-sama membahayakan. Sebab berada di jalan aspal lurus dan minim penerangan, sehingga pengendara kadang tidak menyadari," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan, gorong-gorong ambles itu sudah beberapa kali ditimbun tanah. Timbunan tetap tergerus air sehingga lubang menganga kembali.
Kepala Dinas PU Penataan Ruang dan Perhubungan Katingan Alyono mengatakan, perbaikan hingga peningkatan jalan dan gorong-gorong tersebut merupakan wewenang Pemprov Kalteng.
"Informasinya memang akan dilakukan perbaikan terhadap gorong-gorong tersebut oleh pihak provinsi. Sejauh ini kita selalu aktif meninjau hingga melaporkan jika ada jalan atau jembatan yang rusak," jelasnya.
Alyono meminta pengguna jalan bersabar menunggu realisasi perbaikan tersebut. "Saya mengimbau, agar selalu berhati-hati ketika melalui Jalan Tjilik Riwut antara Kasongan - Hampalit. Walaupun cuma 15 kilometer, tapi jalannya banyak tikungan tajam, berlubang, sempit, dan minim penerangan," pungkasnya. (agg/yit)