PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta lulusan SMA dan perguruan tinggi di provinsi diprioritaskan bekerja pada proyek padat karya yang saat ini tengah dijalankan. Salah satunya proyek pengembangan tebu untuk hilirisasi gula pada beberapa kabupaten di Kalteng.
Salah satu lokasi hilirisasi gula yakni di Kabupaten Seruyan, yang diupayakan mulai berjalan pada bulan Maret tahun ini. Sementara untuk hulunya sebagai sebagai lokasi pengembangan tebu akan dibuka di Kabupaten Katingan.
“Nah itu aku minta 50 persen diprioritaskan bekerja orang-orang kita Kalteng semunya. Ijazah harus lulusan Kalteng, dijamin. Semua itu yang diutamakan dulu, supaya lulusan dari daerah kita bisa segera mendapat lapangan pekerjaan,” katanya.
Gubernur mengatakan, setiap tahun lulusan perguruan tinggi di Kalteng selalu bertambah. Lulusan perguruan tinggi ini sudah tentu memerlukan lapangan pekerjaan. Kebutuhan lapangan pekerjaan akan meningkat semakin apabila lulusan SMA memutuskan tidak melanjutkan pendidikan dan lebih memilih berkerja.
“Ini jadi pekerjaan rumah buat pemerintah, provinsi, kabupaten dan kota. Jujur, setiap kali rapat tidak pernah tertinggal membahas berapa jumlah lulusan tiap tahunnya. Yang dipikirkan pemerintah itu tidak hanya berapa jumlahnya, tapi bagaimana membuka lapangan pekerjaan,” sebutnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, pembukaan proyek padat karya sudah barang tentu memerlukan tenaga kerja. Untuk itu, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini meminta agar lulusan Kalteng diprioritaskan mendapat lapangan pekerjaan yang nantinya ditawarkan. Sehingga kedepannya, lulusan asal provinsi ini bisa tercover secara perlahan.
“Jadi soal membuka lapangan pekerjaan itu adalah tuntutan pemerintah. Supaya lulusan yang ada bisa terakomodir,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pemerintah melalui instansi terkaitnya sudah membuat pola supaya kebutuhan terhadap lapangan kerja bisa terakomodir dengan berbagai tuntutan. Langkah ini sekaligus mengurangi angka pengangguran yang bisa saja terjadi akibat lapangan pekerjaan yang tidak mampu mengimbangi jumlah lulusan. (sho/vin)