SAMPIT – Kedatangan Ustad Abdul Somad (UAS) ke Sampit, Kotawaringin Timur, akan bersamaan dengan fenomena alam langka, yakni gerhana bulan. UAS juga akan disambut prosesi adat suku Dayak ketika tiba di Sampit.
”Sebagai tamu kehormatan, kedatangan Ustad Abdul Somad akan disambut prosesi adat, seperti lawang sekepeng. Selain itu, Pak Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran insya Allah juga akan menyambut langsung,” kata Koordinator Komunikasi dan Publikasi Panitia Safari Dakwah UAS Didi Syachwani, Selasa (30/1).
Terkait fenomena gerhana bulan yang akan terjadi, panitia belum memastikan apakah akan melakukan salat sunah khusuf (salat gerhana bulan) atau tidak. Sebab, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat UAS berceramah di Pondok Pesantren Darul Amin.
”Kami serahkan ke Ustad Abdul Somad, karena dengan kondisi jamaah yang banyak, kemungkinan akan sulit mengatur untuk salat khusuf,” jelasnya.
Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi 31 Januari (malam ini). Sayangnya, Kotim tidak dapat sepenuhnya menikmati fenomena alam langka itu. Masyarakat Sampit kemungkinan hanya dapat menyaksikan gerhana bulan sebagian.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, Sampit bukan wilayah yang dapat menikmati gerhana bulan total. ”Mungkin hanya sebagian bukan gerhana bulan total, ” jelas Nur Setiawan.
Dia menjelaskan, saat itu, bulan akan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Gerhana bulan total kali ini juga akan lebih istimewa. Pasalnya, dalam waktu bersamaan, juga terjadi peristiwa supermoon. Saat supermoon, bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat bulan purnama biasa.
Dari berbagai sumber menyebutkan supermoon pada 31 Januari 2018 itu merupakan yang kedua kalinya dalam satu bulan setelah sebelumnya juga terjadi pada 2 Januari 2018 lalu. Karena itu, disebut sebagai fenomena bluemoon, yang rata-rata terjadi 2,5 tahun sekali.
Data rilis BMKG menyebutkan, pada tahun 2018 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana. Gerhana bulan total pada 31 Januari 2018. Gerhana matahari sebagian pada 15 Februari 2018 dan 13 Juli 2018 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Selain itu, gerhana matahari sebagian pada 13 Juli 2018, juga tidak dapat diamati dari Indonesia.
Selanjutnya, gerhana bulan total pada 28 Juli 2018 yang dapat diamati dan gerhana matahari sebagian pada 11 Agustus 2018 tidak dapat diamati.
Sementara itu, panitia safari dakwah Ustaz Abdul Somad memastikan tak ada kendala yang berarti dalam persiapan tablig akbar ustad kondang itu. UAS dijadwalkan mendarat di Sampit sekitar pukul 13.00.
Selanjutnya, berceramah malam harinya setelah salat Isya di Pondok Pesantren Darul Amin, Jalan HM Arsyad, Sampit. Kemudian salat subuh berjemaah di Pondok Pesantren Nurul Jannah, Jalan Gatot Subroto, Gang Tiung 1, Sampit.
Sebelumnya, mengantisipasi jamaah yang tidak kebagian tempat dan tidak dapat berada langsung di dekat panggung utama, panitia menyediakan enam layar dilengkapi pengeras suara. Semuanya akan dipasang di sejumlah titik strategis di Kompleks Pondok Pesantren Darul Amin.
Panitia juga telah mengantisipasi membeludaknya jamaah saat UAS memberikan tausiahnya di Pondok Pesantren Darul Amin di Jalan HM Arsyad Sampit. Di antaranya, menentukan titik-titik parkir kendaraan jamaah. Jamaah dari dalam kota diimbau tidak mengendarai mobil. Ini untuk mempermudah mencapai titik acara.
Panitia menyediakan beberapa titik tempat parkir kendaraan. Di antaranya kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kotim, lokasi parkir milik perusahaan Sumber Kahayan Karisma di depan Dinas PUPR, dan lapangan sekitar Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kotim. (oes/ign)
