SAMPIT – Pembangunan atau rehabilitasi Sekolah Dasar Islam Daruttaslim kabarnya belum ada kejelasan kapan akan dibangun, dibantah Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotim. Alasannya, pihaknya masih berupaya melakukan penyusunan proposal untuk secepatnya diusulkan ke pusat.
Kepala Disdik Kabupaten Kotim Bima Ekawardhana mengatakan, tim dari disdik kabupaten awalnya melakukan pengukuran luasan tanah hibah sekolah tersebut pascakebakaran, sebelum diusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
“Pascakebakaran tim melakukan pengukuran luasan tanah, kemudian setelah mendapatkan data maka akan dibuatkan proposal. Proposal itu akan dibawa untuk diusulkan ke Kemendikbud RI. Mudah-mudahan usulan kami nantinya disetujui,” ucap Bima Ekawardhana saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/2).
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, panjang tanah hibah itu sekitar 10 meter dan lebar 18 meter. Awal bangunan sebelum terbakar dibangun beton bertingkat. “Kalau dibangun ke samping tidak mungkin, karena luasan tanah terbatas. Mau tidak mau harus bertingkat mengikuti bangunan awal,” ujar mantan Kepala Disnakertrans Kotim ini.
Senada disampaikan Sekretaris Disdik Kabupaten Kotim Aspanur, pembuatan proposal sudah rampung dan secepatnya akan dibawa ke Jakarta untuk diusulkan melalui Kemendikbud RI. “Mengenai kapan dibangun kami masih usulkan,” tegasnya.
Aspanur menambahkan, proposal akan dibawa langsung oleh tim Disdik kabupaten dan tim akan berangkat, Minggu (4/2) mendatang. “Secepatnya proposal akan diusulkan ke Kemendikbud RI. Kalau tidak ada rintangan minggu ini juga,” tandasnya. (fin/gus)