KASONGAN - Belum lama ini Taman Religi dan Taman Tepi Sungai Katingan resmi dibuka untuk umum. Agar keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) tersebut tidak disalahgunakan, maka diusulkan untuk diterapkan jam malam.

Bupati Katingan Sakariyas menuturkan, kedua taman yang berada di kawasan Masjid Agung Baitul Yaqin Kelurahan Kasongan Lama itu bakal menjadi destinasi baru wisata keluarga.

"Rencana ke depan akan menjadi pusat wisata keluarga dan kuliner. Agar fasilitasnya tetap terjaga, maka instansi terkait mulai memikirkan adanya petugas kebersihan dan keamanan di taman itu," ungkapnya, belum lama ini.

Menurutnya, seluruh pengunjung wajib menjaga fasilitas milik negara tersebut. Seperti tidak mengotori lingkungan, buang sampah pada tempatnya serta tidak merusak sarana dan prasarana taman.

"Yang terpenting adalah menetapkan jam malam, sehingga taman itu tidak dijadikan tempat melakukan hal yang bukan-bukan. Karena taman ini sifatnya terbuka dan berada di kawasan yang ramai dilalui masyarakat," imbuhnya.

Sakariyas berharap keberadaan kedua taman tersebut menjadi magnet bagi wisatawan asal luar daerah yang kebetulan melintas Kasongan. Sebab lokasinya cukup dekat dengan jalan Trans-Kalimantan, sehingga mudah diakses.

"Kalau melintas Jembatan Katingan dari arah Sampit, maka lokasi taman ini bisa dilihat langsung. Semoga taman ini ke depan mampu menciptakan perputaran uang, terutama pedagang makanan, minuman, dan lain-lain," harapnya. 

 Harapan serupa juga disampaikan Muhammad Murjani (52). Pemerintah daerah melalui instansi terkait harus menempatkan petugas keamanan taman untuk meminimalisasi terjadinya tindak kriminal maupun kenakalan remaja.

"Kalau di luar daerah biasanya ditempatkan beberapa petugas keamanan hingga jaga malam. Karena kawasan taman biasanya rawan dijadikan tempat maksiat, seperti mabuk-mabukan hingga mesum," ujarnya. (agg/yit)