SAMPIT – Wilayah dalam Kota Sampit merupakan daerah endemis penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Jika tidak gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kasus DBD akan terus meningkat. Penyebarandan perkembangbiakan nyamuk penyebar penyakit itu sangat cepat saat musim penghujan seperti belakangan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, wilayah Baamang dan Ketapang merupakan daerah endemis, meskipun ada titik tertentu yang merupakan langganan dan sering terjadi kasus DBD. Upaya pencegahan dan PSN harus gencar, jangan sampai barang bekas yang dapat menampung air dibiarkan berserakan sehingga menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
”Pengendalian pengembangbiakan jentik nyamuk ini yang harus diperhatikan. Jangan sampai barang-barang di sekitar rumah menjadi tempat sarang nyamuk,” kata Faisal, Kamis (15/3).
Dia meminta warga agar membersihkan lingkungan minimal satu kali seminggu, terlebih saat ini musim penghujan. Air mudah tertampung di barang bekas. Di sisi lain, pihaknya juga terus aktif melakukan fogging fokus di beberapa daerah endemis.
”Hingga saat ini terdata sekitar seratus kasus DBD dengan laporan tiga orang meninggal dunia. Dalam penanganan DBD harus cepat diberikan penanganan medis. Jika mengalami panas tinggi, segera larikan ke puskesmas atau rumah sakit, jangan sampai dibiarkan,” ujarnya.
Faisal menuturkan, wilayah endemis DBD bukan hanya dalam kota. Di luar kota juga ada beberapa daerah endemis, seperti Desa Pelantaran. Setiap puskesmas diminta siaga menangani kasus DBD yang terus meningkat.
”Petugas medis semua sudah kami minta siaga melakukan penanganan. Keluarga juga harus peduli jika ada anggota keluarga yang mengalami panas tinggi atau ciri DBD lainnya. Segera berikan perawatan medis, jangan sampai terlambat. Terlebih pada balita dan anak-anak,” pungkasnya. (dc/ign)