SAMPIT – Sorotan dunia pendidikan tidak hanya pada sarana dan prasarana yang kurang memadai. Selain itu, keberadaan obat-obatan di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) juga sama. Alasannya, ketika terjadi sesuatu pada anak didik, maka UKS sebagai tempat pertolongan pertama.
“Saya melihat hampir di setiap sekolah dasar di Kecamatan Baamang ini ketersediaan obat-obatan diruang UKS sangat minim. Padahal menurut saya obat-obatan itu sangat penting,” kata pengawas TK/SD UPT Disdik Kecamatan Baamang, Hj Rusnilawati pada acara lokakarya mini lintas sektor di aula Sei Baamang.
Dia menyebutkan, Kecamatan Baamang ada sekitar 23 sekolah dasar. Dari semua sekolah tersebut hampir 90 persen ketersediaan obat-obatan di UKS tersebut sangat minim, bahkan ada yang tidak tersedia.
Dirinya mengharapkan kepada dinas kesehatan melalui Puskesmas Baamang II, untuk memberikan sosialisasi kepada guru yang mengelola UKS. Menurutnya tidak semua guru paham betul mengenai obat-obatan.
”Dan ini perlu dijadikan masukan supaya ke depannya mereka mendapatkan pengetahuan tambahan,” imbuhnya.
Dikatakannya pula, satuan pendidikan jenjang PAUD dan TK di Kecamatan Baamang dalam hal kesehatan sudah mulai terlihat saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik, karena kementerian kesehatan setiap tahun mengadakan program sekolah sehat.
Akan tetapi tambahnya, hal itu harus diimbangi dengan pengetahuan yang didapat, tidak hanya kepada siswa bahkan para guru pengelola di ruangan UKS tersebut, tentang hidup dan pola sehat. Selain itu juga pembekalan mengenai penggunaan obat-obatan.
“Saya harapkan berikan pelatihan kepada guru pengelola UKS, terutama mengenai penggunaan obat-obatan sebagai pertolongan pertama kepada siswa yang mengalami sakit ketika di sekolah,” pungkas Rusnilawati.(fin/gus)