PANGKALAN BANTENG-Petani padi di Kecamatan Pangkalan Banteng terus berinovasi. Setelah memasyarakatkan padi jenis Inpari, kini mereka mencoba mencari benih padi dengan kualitas lebih mumpuni lagi, pada musim tanam April-September (Asep) ini.
Padi jenis Suppadi 89, kini mulai dikembangkan. Pemilihan jenis tersebut bukannya tanpa alasan, dan lokasi lahan persawahan yang memiliki tingkat keasaman tanahnya cukup tinggi menjadi dasar pemilihan padi jenis hibrida tersebut.
Petugas Penyuluh Pertanian dari kantor BPP Pangkalan Banteng, Edi Teguh Prasojo mengatakan, keunggulan padi jenis ini selain mampu menghasilkan panen lebih banyak juga memiliki ketahanan lebih baik terhadap kondisi tanah yang memiliki keasaman tinggi.
”Tingkat ketahanan terhadap keasaman tanah lebih baik, vigor lebih baik sehingga lebih kompetitif terhadap gulma, keunggulan dari aspek fisiologi, seperti aktivitas perakaran yang lebih luas, area fotosintesis yang lebih luas, intensitas respirasi yang lebih rendah dan translokasi asimilat yang lebih tinggi,”paparnya, Minggu (8/4).
Ia menuturkan, sistem perakaran yang lebih kuat membantu tanaman untuk tidak mudah rebah ketika terhempas angin, serta jumlah anakan yang lebih banyak dibanding jenis padi hibrida lainnya. Ujicoba padi jenis ini merupakan salah satu langkah menghadapi musim kemarau pada musim tanam April-September ini.
”Memang untuk harga benih sedikit lebih mahal, namun dengan rendemen mencapai 68,36 persen cukup sepadan,”terang Edi.
Dengan penerapan tanam jajar legowo, menurutnya akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan arah barisan tanaman dan arah datangnya sinar matahari. Kemudian lanjutnya, lajur barisan tanaman dibuat menghadap arah matahari terbit, agar seluruh barisan tanaman pinggir dapat memperoleh intensitas sinar matahari yang optimum, agar tidak ada barisan tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain dalam mendapatkan sinar matahari.
“Jajar legowo 4:1 yang kita gunakan,”tambahnya.
Dijelaskan Edi, cara tanam padi jajar legowo merupakan, salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi, serta memberikan kemudahan dalam proses pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman, sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pinggir yang lebih banyak, dengan adanya barisan kosong.(sla/gus)